PADANG -- Komisi II DPRD Kota Padang melakukan kunjungan lapangan ke kawasan wisata Pantai Air Manis, kemarin. Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi sekaligus mendorong peningkatan kualitas pengelolaan pantai yang saat ini dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM).
Rombongan dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Padang, Rachmad Wijaya, didampingi Wakil Ketua DPRD Padang Mastilizal Aye dan sejumlah anggota dewan lainnya. Turut hadir dalam peninjauan tersebut Direktur Utama PSM, Alvino Martha, beserta jajaran manajemen.
Dalam kesempatan itu, anggota Komisi II, Indra Guswadi, menyampaikan optimismenya terhadap potensi Pantai Air Manis sebagai destinasi unggulan Kota Padang. Menurutnya, pantai yang terkenal dengan legenda Batu Malin Kundang ini memiliki daya tarik besar yang perlu dikelola secara maksimal.
“Pantai Air Manis ini memiliki ikon yang kuat dan potensi besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, perlu pengawasan ketat serta inovasi agar pengelolaan lebih profesional dan berdampak bagi kemajuan Kota Padang,” ujarnya.
Indra menambahkan, pengelolaan kawasan wisata tidak hanya sebatas tiket dan keamanan, tetapi juga harus memperhatikan kebersihan, promosi, penataan area, dan kenyamanan pengunjung. “Pengunjung harus merasa betah dan ingin kembali lagi. Ini kuncinya,” tambahnya.
Wakil Ketua DPRD Padang, Mastilizal Aye, menyoroti persoalan transparansi pengelolaan tiket masuk dan parkir yang selama ini sering menjadi keluhan masyarakat. Ia menegaskan perlunya pengelolaan yang bersih dan transparan untuk menghindari pungutan liar.
“Masalah parkir dan tiket harus jelas dan profesional. Jangan sampai muncul lagi keluhan atau berita negatif. Selain itu, area UMKM juga harus ditata, jangan ada kayu berserakan. Pelaku usaha, khususnya emak-emak pedagang, harus disediakan tempat layak,” tegas Mastilizal.
Ia juga menyoroti kondisi trotoar yang dipenuhi lapak pedagang sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung. Menurutnya, kawasan wisata seharusnya memiliki trotoar rapi dan tertata sehingga memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan.
Sementara itu, Dirut PSM, Alvino Martha, menjelaskan bahwa selama ini pihaknya hanya memiliki kewenangan terbatas dalam pengelolaan, seperti tiket, parkir, kebersihan, dan keamanan. Meski begitu, PSM berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan.
“Kami ingin Pantai Air Manis tertata indah dan nyaman. Salah satu usulan kami adalah membangun kanopi sepanjang trotoar agar area jualan pedagang lebih rapi dan pengunjung tetap nyaman. Kami juga berharap pasokan air bersih dari PDAM segera masuk ke kawasan pantai,” jelas Alvino.
Anggota Komisi II, Arnedi Yarmen, menilai status pengelolaan Pantai Air Manis yang belum jelas menjadi kendala utama. Ia mendesak Pemerintah Kota Padang memberikan mandat penuh kepada PSM agar dapat mengambil kebijakan strategis.
“Kalau PSM jadi operator resmi, maka harus diberikan kewenangan penuh. Dengan begitu, pelayanan kepada wisatawan bisa maksimal dan sarana prasarana dapat dibangun dengan lebih terarah,” katanya.
Hal senada disampaikan Surya Jufri, yang menekankan pentingnya memperjelas batas kewenangan antara Dinas Pariwisata dan PSM, termasuk terkait status aset tanah di kawasan pantai.
“Jika aset masih berada di Dinas Pariwisata, segera dipindahkan ke PSM. PSM sebagai BUMD dengan penyertaan modal harus punya otoritas penuh agar pengelolaan lebih terintegrasi,” jelasnya.
Ketua Komisi II, Rachmad Wijaya, juga mengingatkan pentingnya desain kios pedagang yang menarik dan ramah lingkungan. Menurutnya, kios yang tertata rapi akan meningkatkan estetika kawasan dan memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
“Kios souvenir sebaiknya ditempatkan di area belakang sehingga area pantai tetap terasa luas. Konsep pengembangan kawasan harus mengusung tema green dan asri agar pengunjung betah, sementara aktivitas ekonomi masyarakat tetap bergerak,” ujar Rachmad.
Kunjungan ini ditutup dengan komitmen DPRD Padang untuk terus mengawal peningkatan kualitas pengelolaan Pantai Air Manis agar menjadi ikon wisata unggulan yang bersih, profesional, dan memberdayakan masyarakat lokal.
Hadir dalam rombongan tersebut Mastilizal Aye, Indra Guswadi, Yosrizal Effendi, Rafli Boy, Arnedi Yarmen, Miswar Jambak, Faisal Nasir, Surya Jufri, dan Christian Rudi Kurniawan Sutiono. (bg)