Faktual dan Berintegritas


CIAMIS - Suasana sore di Yayasan Pondok Pesantren Khoirul Hikmah Ciamis, Jawa Barat terasa begitu hangat. Para santri yang terdiri dari anak yatim dan dhuafa tampak begitu riang. 

Sebagian santri sibuk melantunkan hafalan Al-Qur’an, sementara yang lain membantu mengurus kebun dan ternak. Dari tempat sederhana inilah lahir semangat besar untuk membangun generasi Qur’ani yang tangguh dan mandiri.

Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (BSI Maslahat) dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) hadir melalui program Sahabat Kebaikan Yatim BSI. Program ini hadir untuk memperkuat perjuangan anak-anak di Yayasan Khoirul Hikmah. Program ini menjadi wujud kepedulian sosial BSI kepada anak-anak yatim dan dhuafa, agar mereka tidak hanya mendapat pendidikan agama, tetapi juga dukungan untuk tumbuh menjadi pribadi yang berdaya juga berkualitas.

Yayasan Khoirul Hikmah menjadi pondok pesantren bagi 102 santri yatim dan dhuafa, dari jenjang TK, SD, SMP, SMA hingga mahasiswa dengan fokus utama pembelajaran Tahfidzul Qur’an. Meski hidup dalam keterbatasan, semangat para santri untukmenghafal Al-Qur’an tidak pernah pudar. 

“Kami ingin anak-anak di sini tidak hanya menjadi penghafal Al-Qur’an, tetapi juga bisa mandiri dan bermanfaat bagi lingkungannya,” ujar Haerul Anwar selaku pimpinan yayasan.

Melalui program Sahabat Kebaikan Yatim BSI, BSI Maslahat menyalurkan berbagai bentuk bantuan, mulai dari biaya operasional, bantuan perbaikan sarana dan prasarana, pembinaan anak-anak, hingga kegiatan gathering yang mempererat semangat kekeluargaan. Kehadiran program ini bukan sekadar bantuan semata, tetapi menjadi harapan barubagi para santri Yayasan Khoirul Hikmah. 

Haerul Anwar, selaku pimpinan yayasan menuturkan betapa besar perubahan yang dirasakan. “Dukungan dari BSI Maslahat benar-benar meringankan beban kami. Anak-anak kini belajar dengan semangat yang berbeda, mereka lebih ceria, dan lebih percaya diri. Bahkan kami bisa terus melanjutkanprogram kemandirian agar para santri kelak tumbuh menjadi pribadi yang kuat danbermanfaat,” ujarnya.

Ardia salah satu santriwati asal Tasikmalaya mengungkapkan perasaannya yang sangatsenang tinggal di yayasan. "Aku bahagia tinggal di yayasan bersama teman-teman. Kami mengaji bersama dan juga diajarkan menanam sayuran. Selain itu momen yang paling aku tunggu gathering ke taman wisata. Selain jalan-jalan, kami juga dibekali dengan pembinaan melalui materi-materi yang sangat bermanfaat dan memotivasi sebagai bekal hidup kami ke depan," ujarnya. (rl)
 
Top