Faktual dan Berintegritas


PEKANBARU - Lima warga Sumatera Barat (Sumbar) dilaporkan tewas dalam kecelakaan lalu lintas di KM 50+700, Jalan Lintas Timur, Desa Kiyap Jaya, Kecamatan Sungai Kijang, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Kecelakaan itu terjadi pada Minggu (21/7), sekitar pukul 22.00 WIB.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini, kecelakaan itu melibatkan tiga kendaraan, yakni truk tronton Nissan BH 8241 HN, truk balak Hino BM 9887 AV, dan minibus Daihatsu Gran Max D 1239 ZB. Diperoleh informasi bahwa Daihatsu Gran Max tersebut adalah angkutan travel.

Akibat kecelakaan tersebut, tiga korban meninggal di tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan dua lainnya meninggal dunia di rumah sakit.

Kapolres Pelalawan, AKBP John Louis Letedara, kepada Singgalang mengatakan bahwa seluruh korban meninggal dunia merupakan warga asal Sumatera Barat, terdiri dari satu sopir dan empat penumpang Gran Max.

Kelima korban itu, Khairul (49), sopir Gran Max warga Kabupaten Agam. Kemudian Annisa Putri (19) dan Putri Novia Safriani (26) yang merupakan mahasiswi asal Padang Pariaman.

Dua korban lainnya adalah Deni Hermanto (28), mahasiswa asal Pasaman dan Yasrul (42) seorang pedagang asal Padang Pariaman.

“Seluruh korban sudah dievakuasi ke RSUD Selasih, dan pihak keluarga telah dihubungi,” ujar AKBP John Louis.

Terpisah, Kasat Lantas Polres Pelalawan, AKP Enggarani Laufria mengatakan, kecelakaan bermula saat truk tronton Nissan mengalami mogok di tanjakan karena diduga kehabisan bahan bakar. Kendaraan besar itu berhenti di bahu jalan jalur arah Pangkalan Kerinci menuju Pekanbaru.

Tak lama berselang, truk balak Hino yang dikemudikan oleh pria lansia berusia 74 tahun bernama Selamat, mencoba mendahului truk mogok tersebut. Namun, dari arah berlawanan, muncul dump truck yang tidak diketahui identitasnya.

"Dalam upaya menghindari tabrakan, pengemudi truk balak membanting setir ke kiri. Namun karena beban berat dan tanjakan yang tinggi, truk tersebut gagal mendaki dan akhirnya mundur tanpa kendali," terang AKBP John Louis.

Akibatnya, truk balak menghantam sisi kanan truk tronton yang mogok dan menyebabkan kendaraan itu terperosok ke jurang. Truk balak yang belum berhenti kemudian menabrak bagian depan minibus Gran Max yang datang dari arah Pangkalan Kerinci. Terakhir diketahui bahwa Daihatsu Gran Max tersebut adalah angkutan travel dari Indargiri Hilir (Inhil) ke Sumbar.

"Minibus tersebut terseret dan ikut terjun ke dalam jurang, sehingga menyebabkan kerusakan parah dan menelan korban jiwa," tambahnya.

Peristiwa mengerikan ini juga menyita perhatian publik setelah video detik-detik kejadian tersebar luas di media sosial.

Salah satu akun Instagram lokal, @infosorek, mengunggah video kondisi pascakecelakaan yang memperlihatkan suasana panik warga, kendaraan yang ringsek, hingga proses evakuasi korban. Video tersebut telah ditonton lebih dari 27 ribu kali hanya dalam beberapa jam sejak diunggah.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, termasuk menelusuri identitas truk dump yang memicu manuver darurat truk balak.

Polres Pelalawan mengimbau seluruh pengendara, terutama kendaraan berat, untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum melintas di jalur rawan seperti tanjakan KM 50 tersebut. (rz/sgl)
 
Top