SOLOK -- Para pelajar SMA sederajat sekabupaten Solok mengikuti pelatihan Bela Negara, Sabtu-Minggu (19-20/7). Mereka merupakan perwakilan 11 organisasi pelajar SMA, MAN dan SMK. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan dana pokok pikiran (pokir) Anggota DPRD Sumbar, Agus Syahdeman.
Agus mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membentengi generasi muda dari berbagai perilaku negatif seperti penyalahgunaan narkoba, penyebaran ideologi menyimpang, hingga krisis moral akibat arus teknologi.
“Indonesia Emas 2045 bukan sekadar wacana. Tapi kalau generasi mudanya rapuh, siapa yang akan berdiri di garda depan? Kalau bukan kita yang membimbing, siapa lagi?” ujar Agus Syahdeman saat membuka kegiatan tersebut.
Berbeda dari pelatihan formal biasa, kegiatan ini dikemas lebih aplikatif dan menggugah semangat nasionalisme. Materi yang diberikan mencakup pentingnya bela negara, simulasi sidang kebangsaan, latihan baris-berbaris, hingga outbound yang disisipkan nilai karakter kebangsaan. Deretan pemateri yang dihadirkan pun berasal dari kalangan berpengaruh dan kompeten, mulai dari Kesbangpol, TNI, hingga akademisi.
“Kita hidup di era teknologi dan kecerdasan buatan, tapi nasionalisme tak boleh ditinggalkan. Pendidikan karakter harus sejalan dengan inovasi. Ini bukan soal melawan zaman, tapi membekali generasi muda agar tak hanyut di dalamnya,” tegas Agus.
Ia juga menyitir nama-nama tokoh asal Ranah Minang seperti Mohammad Hatta, Tan Malaka, Buya Hamka, dan lainnya sebagai pengingat bahwa peran Minangkabau dalam sejarah kebangsaan tidak kecil, dan sudah seharusnya diteruskan oleh generasi kini.
Salah satu peserta, Nurul Maulidya Ditri dari SMKN 1 Lembah Gumanti, mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Dua hari yang penuh pelajaran, materi-materinya ‘daging semua’. Kami diajarkan sidang kebangsaan, PBB, dan nilai bela negara dengan cara menyenangkan," katanya. (t2)