Faktual dan Berintegritas

Mukhtarudin

JAKARTA -- Pemerintah memastikan 110 Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) diduga menjadi korban penipuan daring (online scam) di Kamboja. Mereka kini dalam kondisi aman dan berada di bawah perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh. 

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengatakan, tim Kementerian P2MI bersama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah turun langsung ke Kamboja untuk menangani kasus tersebut.

"Direktur Siber Kementerian P2MI juga diterjunkan untuk mendalami kasus yang melibatkan ratusan warga negara Indonesia itu. Hasil koordinasi dengan tim kami di lapangan menunjukkan, 97 WNI telah melarikan diri dari perusahaan yang diduga menjalankan penipuan online scam, sementara 13 orang lainnya berhasil dievakuasi dari lokasi di Kabupaten Chrey Tum,” ujar Mukhtarudin dalam konferensi pers di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta Selatan, Kamis (23/10).

Menurut Mukhtarudin, seluruh 110 WNI kini berada di rumah detensi imigrasi Phnom Penh untuk pendataan dan pemeriksaan oleh otoritas setempat. Pemerintah Indonesia, kata dia, memastikan semua pekerja migran tersebut dalam kondisi aman dan mendapat pendampingan langsung dari KBRI Phnom Penh.

“Kementerian Luar Negeri memastikan seluruh 110 warga negara Indonesia yang terlibat dalam peristiwa di Kota Khe, Provinsi Kandal, berada di bawah pengawasan otoritas Kamboja serta pendampingan langsung KBRI Phnom Penh,” kata politikus Partai Golkar itu.

Mukhtarudin menegaskan, pemerintah akan memulangkan seluruh WNI tersebut ke Tanah Air setelah proses pendataan dan koordinasi selesai. “Kami sudah berkoordinasi dengan otoritas di sana. Negara hadir untuk melindungi mereka, dan seluruhnya akan kami pulangkan ke Indonesia,” ujarnya.

Selain memastikan pemulangan, pemerintah juga akan menelusuri sumber perekrutan ilegal dan perusahaan yang menyalurkan para pekerja migran itu. “Setelah mereka kembali, kita akan tindaklanjuti penyelidikan terhadap pihak yang menyalurkan mereka,” tandas Mukhtarudin. (ry)

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama
 
Top