Faktual dan Berintegritas

Suasana diskusi. (Ist)

PADANG - Indonesia disebut sebagai negara dengan sanitasi terburuk ke tiga di dunia. Kondisi itu jelas menggambarkan bahwa sanitasi hampir di setiap provinsi belum menjadi perhatian utama.

Di Sumatera Barat, sekitar satu juta penduduk belum punya jamban layak. Penduduk demikian cenderung buang air besar sembarangan.

Demikian benang merah dalam diskusi terbatas antara Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dengan Forum Editor Sumbar di Padang, Jumat (19/7).

Di Sumatera Barat, hampir setiap kabupaten/kota juga punya masalah dengan sanitasi. Bahkan, banyak di antara rumah penduduk yang belum punya akses jamban yang layak. Di daerah perkotaan dengan rumah penduduk yang dempet, tidak sedikit di antara sumur warga yang tercemar kotoran dan bakteri.

Jarak sehat sebuah sumur dari septik tank adalah 10 meter, namun dalam kenyataan banyak yang tidak sampai sejauh itu. Begitu juga kedalaman bak penampungan kotoran tersebut, kadang asal dibuat saja.

"Idealnya septik tank itu harus berjarak 10 meter dari sumur, dilantai semen, dinding semen dan ditutup pula dengan semen, agar tinja tidak mencemari sumber air, lingkungan dan menjadi sumber penyakit," kata Bambang Pujiatmoko, Wash Advisor SNV Indonesia.

Jarak sumur yang dekat dengan septik tank akan membuat air minum terpapar berbagai penyakit. Berdasarkan penelitian, pada tinja manusia terkandung miliaran mikroba berbahaya, termasuk di antaranya bakteri eschericia coli yang menyebabkan diare. Kemudian bakteri salmonella tiphy sebagai penyebab tipus, vibrio cholerae penyebab kolera, virus hepatitis dan polio, telur cacing cambuk, cacing gelang, cacing tambang dan cacing kremi serta banyak yang lain.
"Selain berbagai penyakit akibat sanitasi buruk, juga banyaknya kasus stunting," kata Bambang.

Justru itu diharapkan kepedulian pemerintah dan semua pihak untuk menjadikan sanitasi sebagai perhatian penting. Salah satu bentuk kepedulian pemerintah adalah dengan memberi porsi anggaran untuk perbaikan sanitasi.

Selain itu, para pengembang perumahan diminta memperhatikan penempatan septik tank pada perumahan yang mereka bangun. "Harus didinding dan dilantai dengan semen, agar tidak ada resapan ke sumur atau sumber air minum," kata Bambang. (P)


 
Top