Faktual dan Berintegritas

Salah satu rumah yang mengalami kerusakan aklibat gempa Solok Selatan

SOLSEL - Warga Solok Selatan , Sumatera Barat yang terdampak bencana gempa berkekuatan 5,6 SR masih trauma untuk  mendiami  rumah, karena takut terjadi gempa susulan. Mereka lebih memilih tinggal di tenda darurat yang didirikan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Bencana gempa yang terjadi Kamis (28/2) pagi  itu, dari data BPBD Solsel, update pukul 15.00  WIB merusak 343  rumah warga dan sejumlah fasilitas umum, berupa satu unit sekolah, satu unit mushalla, Puskesmas Mercu dan satu unit Posyandu Talunan. Sebanyak 55 kepala keluarga mengungsi.

Kecamatan Sangir Balai Janggo (SBJ) merupakan wilayah terparah yang terdampak gempa, dari tiga kecamatan di Solsel. Kemudian dampak yang agak ringan di Kecamatan Sangir Batang Hari (SBH) dan Kecamatan Sangir Jujuan (SJJ).

Kepala Dinas Kesehatan Solsel, Novirman menyampaikan data korban jiwa yang meninggal dunia tidak ada. Namun, data sementara korban yang mengalami luka-luka hingga pukul 15.00 WIB berjumlah 51 orang. Dengan rincian, di Kecamatan SBJ, Puskesmas Mercu, sebanyak 37 orang. Puskesmas Talunan 2 orang.  Di Kecamatan SBH, Puskesmas Abai, sebanyak 10 orang dan kecamatan Sangir Jujuan,  Puskesmas Bidar Alam sebanyak 2 orang. "Satu orang korban luka dirujuk ke RSUD Solsel," katanya.

Dinas Kesehatan juga mendirikan posko kesehatan di empat titik, yakni di Puskesmas Mercu, Abai, Talunan dan Puskesmas Bidar Alam.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil rapat yang dilakukan Pemkab Solsel, posko media center dan posko BPBD diputuskan di kantor camat SBJ selama masa tanggap darurat 14 hari ke depan sampai 13 Maret 2019. "Ditetapkan dalam rapat hari ini bersama  Wakil Bupati, Abdul Rahman," katanya.

Kemudian, semua pasien terdampak gempa yang berobat ke sarana kesehatan di semua Puskesmas dan RSUD  tanpa kerkecuali digratiskan.

Laporan resmi yang dirilis BPBD Solsel, disebutkan bahwa dampak gempa di kecamatan SBJ, sebanyak 29 unit rumah mengalami rusak berat, 115 rumah rusak sedang dan 165 unit rumah rusak ringan. Dari 48 orang yang mengalami luka-luka, sebanyak 45 orang dari kecamatan ini.

Sekretaris BPBD Solsel, Sumardianto, mengatakan, tim reaksi cepat (TRC) dan assesment terus melakukan upaya penanganan darurat bencana, dengan mendirikan tenda dan posko kesehatan.  "Sebagian korban gempa di Kecamatan SBJ terpaksa menginap di tenda pengungsian. Mereka ini, adalah korban gempa yang rumahnya mengalami rusak berat," ujarnya. (P)
 
Top