Faktual dan Berintegritas


PADANG - Gempa tektonik berkekuatan 5,6 SR pada Kamis, (28/2)  terjadi di daerah Solok Selatan, Sumatera Barat,  pukul 06.27.05 WIB. Hasil pemutakhiran analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan Mw=5,3. Episenter gempabumi terletak  pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 km arah timur laut Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan dengan kedalaman 10 km.

Gempabumi yang terjadi di Solok Selatan ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) tepatnya pada pertemuan segmen Suliti-Siulak. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar mendatar (Strike-Slip).

Menurut informasi dirasakan dari masyarakat, dampak gempabumi dirasakan di daerah Solok Selatan IV MMI, Padang III-IV MMI, Painan dan Padang Panjang II-III MMI, Payakumbuh 50 Kota II MMI, Kepahyang I MMI . Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Hingga pukul 06.45 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).  Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (www.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (iOS dan Android @infobmkg).

Demikian penjelasan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono , S.T., Dipl. Seis, M.Sc.

Sementara itu beredar informasi, gempa tersebut menimbulkan kerusakan pada sejumlah bangunan penduduk di Solok Selatan. Namun hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pemerintah setempat atau pihak terkait lainnya. (P)
 
Top