Faktual dan Berintegritas


PADANG - Pemerintah Kota Padang lewat pencanangan mata pelajaran Keminangkabauan, kembali menghidupkan pelajaran Budaya Alam Minangkabau (BAM) yang diselipkan pada kurikulum pembelajaran muatan lokal.

Muatan Lokal Keminangkabauan tersebut merupakan upaya pemerintah daerah untuk terus melestarikan dan menghidupkan kembali nilai-nilai Minangkabau kepada generasi penerus bangsa.

"Anak didik dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah (SMP) se-Kota Padang kembali diajarkan tentang Keminangkabauan," kata Wali Kota Padang Hendri Septa saat di SDN 20 Kalumbuk, Padang, Selasa (6/2).

Setiap Selasa, peserta didik akan dibekali pengetahuan tentang Minangkabau oleh guru-guru yang sebelumnya telah dilatih. Dalam implementasinya, para guru juga akan dipantau langsung oleh para tokoh adat (niniak mamak). 

Kepala SDN 20 Kalumbuk Deni Fitria, S.Si, M.Pd mengatakan pada Mulok Keminangkabauan pada hari itu, pihaknya menekankan pelaksanaan kegiatan Babako sesuai adat istiadat yang berlaku. Dimulai dari Maarak Bako dari pihak orangtua laki-laki kemudian di arak ke rumah anak daro.

Kegiatan ini dilakukan seperti maarak bako, mananti tamu dengan tari gelombang serta menyiram anak daro dengan beras kuning, serta pidato adat yang dilaksanakan oleh siswa siswi SDN 20 Kalumbuk.

Lalu dilanjutkan dengan kegiatan makan bajamba dengan petatah petitih adat. Salah satu khas di Kalumbuk yakni memotong rambut yang dipotong oleh pihak bako. Kemudian bako memberikan emas, serta alas kasur. (dkf)

 
Top