Faktual dan Berintegritas


MASIH pagi buta, selepas Salat Subuh saya beberapa kali melihat tim kebersihan Kota Padang. Mereka bukan satu atau dua orang, tapi seperti berkelompok, membersihkan jalan dari sampah-sampah yang terserak atau tercecer.

Ada yang memang memungut ceceran sampah dan ada pula yang menyapu. Selain itu ada yang memakai cangkul, merapikan pinggir-pinggir taman. Bukan hanya di jalan raya seperti By Pass, Khatib Sulaiman, Jalan Raya Simpang Haru-Indarung, Simpang By Pass-Kampus Unand dan sebagainya, Pasukan Oranye ini juga bekerja hingga komplek perumahan.

Agaknya ini adalah bukti keseriusan Pemerintah Kota Padang dalam mewujudkan kota yang bersih, indah, rapi dan sehat. Keseriusan ini pun selaras dengan program pemerintah, yakni Indonesia Bebas Sampah 2029.

Kita tentu tidak dalam rangka memuji atau maopok kepemimpinan Walikota Fadly Amran bersama pasangannya Maigus Nasir. Ini adalah kewajiban pemerintah kota, menanamkan jiwa bersih kepada warganya. Karena bersih adalah pangkal sehat.

Benar saja, tempat-temppat yang kotor akan senantiasa menjadi area menyenangkan bagi segala kuman, bakteri, virus, amuba dan makhluk busuk lainnya seperti cacing, langau, kapuyuak, tikus serta lainnya. Semua makhluk seperti itu adalah sumber penyakit. Tak percaya, tanyalah pada ahlinya!

Keseriusan Pemko Padang untuk kebersihan kota juga terlihat dari penambahan becak motor (bentor) pengangkut sampah yang diserahkan kepada masing-masing Lembaga Pengelola Sampah (LPS) beberapa waktu lalu. Jumlahnya tidak sedikit, yakni 178 unit.

LPS adalah ujung tombak pengelolaan sampah di kelurahan, terutama di komplek-komplek perumahan. Bekerja sama dengan RT/RW, LPS menarik sampah hingga ke gang-gang perumahan dengan menggunakan bentor. Dengan demikian, tak ada lagi sampah yang menumpuk, apalagi dibuang ke selokan dan sebagainya.

Sekali lagi kita patut bangga punya pemimpin yang mau perhatian pada kebersihan lingkungan. Sedapatnya perhatian demikian jangan demi berharap penghargaan Adipura dan sejenisnya, melainkan murni demi masyarakat.

Seterusnya, agar Pemerintah Kota Padang tidak 'bertepuk sebelah tangan', warga pun harus lebih peduli dengan kebersihan. Setidaknya tidak membuang sampah sembarang tempat. Dalam hal ini termasuk menjemur pakaian di sembarang tempat akan merusak keindahan. Untuk ini diperlukan kampanye menjaga kebersihan secara terus menerus.

Adanya sinergi antara Pemko Padang  dengan warganya, termasuk pengunjung, kita yakin Padang menjadi kota  yang tacilak, bersih, indah, rapi, sehat dan seterusnya.  (Sawir Pribadi)
 
Top