Faktual dan Berintegritas


RAMADHAN atau bulan puasa membawa kebahagiaan tersendiri bagi umat Islam. Masa yang paling bahagia itu adalah saat berbuka puasa.

Agar kebahagiaan makin paripurna berbagai pabukoan dihidangkan saat berbuka puasa. Selain minuman yang manis-manis, juga dihidangkan kolak, sarabi, sup buah, onde-onde, lapek bugih, lapek ubi, lapek pisang, gorengan dan lain sebagainya.

Begitu juga aneka lauk untuk makan nasi. Mulai dari aneka masakan berbahan daging, ayam, ikan sampai tahu tempe dan lain sebagainya.

Agar aneka pabukoan tersebut bisa hadir di meja makan, masyarakat lebih banyak yang berburu di pasar pabukoan. Hal demikian dilakukan, karena semuanya ada yang jualan. Untuk apa repot-repot di dapur jika sudah ada yang jualan. 

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika pasar-pasar pabukoan selalu ramai oleh pengunjung sejak sore hingga menjelang masuknya waktu berbuka puasa. Yang datang ke pasar pabukoan tersebut tidak saja kalangan anak muda atau anak kost, tetapi juga banyak ibu rumah tangga tentunya.

Selain ramai di pasar pabukoan atau tempat-tempat khusus orang jualan pabukoan, juga banyak ditemukan di pinggir-pinggir jalan. Dampaknya, jalanan menjadi macet. Bahkan kawasan yang biasanya tidak macet pun bisa menjadi macet.

Walau bermacet-macet di jalan dan berdesakan di pasar pabukoan, namun mencari pabukoan adalah kegiatan yang sangat mengasyikkan.  Begitu benarlah! (Sawir Pribadi)

 
Top