PADANG -- Ketua Umum Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar Prof. Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si Datuak Sati resmi dilewakan sebagai Penghulu Suku Koto, Nagari Koto Tangah, Kota Padang (Sumbar). Prosesi adat tersebut dilaksanakan di Balairuang Nan Balinduang, Sabtu (11/10).
"Dengan pelewaan gelar adat penghulu ini, maka Fauzi Bahar Dt. Sati menjadi Penghulu Nan Sapuluah, duduak samo randah dan tagak samo tinggi dalam Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Tangah. Sebagai penghulu, ia berperan kusuik manyalasaikan dan karuah mampajaniahkan dalam nagari," kata Ketua KAN Koto Tangah H. Alhidir Dt. Mudo.
Prosesi pelewaan gelar Datuak Sati ini ditandai dengan pemasangan saluak penghulu oleh Ketua KAN Koto Tangah, penyisipan keris oleh Gubernur Sumbar diwakili Kepala Kesbangpol Mursalim dan penyerahan tongkat penghulu oleh Wali Kota Padang Fadly Amran.
Pelewaan gelar adat Dt. Sati ini dihadiri tokoh-tokoh antara lain Gubernur Sumbar diwakili Kesbangpol Mursalim, Forkopimda Sumbar, Anggota DPR-RI Arisal Azis, Dr. Lisda Hendrajoni, Ketua Harian LKAAM Sumbar Amril Amir Dt. Lelo Basa, Ketua Tim Penggerak PKK Sumbar Ny. Harnely Mahyeldi, Wali Kota Padang Fadly Amran Dt. Panduko Malano, Bupati Agam Beni Warlis Dt. Tan Batuah, Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmat Hidayat, Sekda Pessel Reva Mansarin Dt. Tigo Lareh, Ketua DPRD Padang Muharlion, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Padang Ny. Dian Puspita, Mamak Suku Koto Irjen (Purn) Syafrizal Akhiyar, Pengurus LKAAM Sumbar, Ketua LKAAM se-Sumbar, pengusaha nasional Basrizal Koto, Ketua Yayasan Baiturrahmah Hj. Zuriati, Ninik Mamak, Bundo Kanduang, tokoh-tokoh masyarakat.
Gubernur Sumbar dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan panghulu di tengah kaum dan nagari tentu akan memperkuat penerapan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (ABS-SBK) di Minangkabau sebagaimana sudah menjadi filosofi dari Provinsi Sumatera Barat.
Penghulu diamanahkan memiliki sifat-sifat terpuji, yaitu bijaksana dan cerdas (fathonah), adil dalam menyelesaikan sengketa sako jo pusako, tetap menyampaikan kebenaran (tabligh), jujur dan berani menegakkan kebenaran, serta menjadi teladan dalam nagari.
Harapan yang sama disampaikan Wali Kota Padang Fadly Amran, BBA Dt. Panduko Malano, yang menginginkan adat dan agama menjadi pilar utama dalam pembangunan Kota Padang menjadi smart city. (*)