PADANG -- Atlet Sambo Handeska Vaktorias berhasil menorehkan sejarah di kejuaraan dunia Sambo 2025. Ia meraih medali perunggu, sekaligus medali pertama di kejuaraan tersebut.
Pada Rabu (8/10), putra Nagari Jawi-jawi Guguk, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok itu pulang ke Sumatera Barat. Kepulangannya dijemput Ketua KONI Sumbar, Hamdanus bersama pengurus lainnya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman.
Tak hanya Ketua KONI, juga ikut menjemput Gubernur Sumbar diwakili Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Endrizal.
Pada kesempatan itu, Ketua KONI Sumbar, Hamdanus mengaku bangga atas prestasi yang diraih Handeska. Sebab, ini adalah juara dunia pertama Sambo Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat.
“Juara dunia telah lahir dari Sumbar. Insya Allah, akan lahir juara-juara dunia lainnya dari Ranah Minang. Akan lahir Andes-Andes lainnya,” ujar Hamdanus sebagaimana dikutip fokussumbar.com
Hamdanus mengakui, tidak mudah menjadi juara, apalagi juara dunia.untuk ini butuh mental, latihan keras tanpa kenal lelah, dan tidak bisa instan.
“Andes menjadi inspirasi bagi atlet Sumbar lainnya untuk meraih prestasi, tidak hanya di tingkat nasional, bahkan internasional,” ujar Hamdanus.
Handeska Vaktorias merupakan salah satu atlet andalan Sumbar pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025, di Kediri, Jawa Tengah 11-25 Oktober nanti.
Handeska merasa terharu atas sambutan Ketua KONI Sumbar dan rombongan. Ia menyebutkan gelar juara dunia tersebut dipersembahkan buat kedua orang tua, seluruh masyarakat Indonesia, teristimewa masyakat Sumbar, pelatih, KONI Sumbar dan Kabupaten Solok, Pengprov Sambo Sumbar, dan semua pihak yang tidak bisa disebutkannya satu persatu.
Untuk diketahui, Handezka, atlet muda Indonesia itu mempersembahkan medali perdana bagi tuan rumah Indonesia pada Kejuaraan Dunia Sambo Remaja dan Junior 2025 di JSI Resort Convention Hall, Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/10) lalu. Ia meraih medali perunggu kelas 64 kg Combat Sambo Junior putra setelah mengalahkan atlet Maroko, Wail Laarif, lalu melaju ke semifinal menghadapi Rasul Dzhabrailov (Turkmenistan). Meski memberi perlawanan ketat, Handeska kalah 0-1 dan berhak atas perunggu. (*)