Faktual dan Berintegritas


JAKARTA – Gempa bumi magnitudo (M) 5,2 mengguncang Kota Padang dan Kepulauan Mentawai, Senin (8/1) sore tadi. Gempa pada pukul 16.51 WIB itu sempat membuat kaget sebagian warga.

Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pusat gempa berada pada  24 km Tenggara Tuapejat, ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kedalaman gempa 24 km dan tidak berpotensi tsunami.

BMKG menyampaikan bahwa gempa bumi M 5,2 di wilayah Kepulauan Mentawai tersebut dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. "Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin (8/1).

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan naik.

Daryono juga menyampaikan pemutakhiran informasi magnitudo gempa bumi dari semula 5,3 menjadi 5,2.

Daryono mengatakan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Menurut BMKG, gempa bumi itu dirasakan di daerah Tuapejat pada skala intensitas II sampai III MMI.

Pada skala II MMI getaran gempa dapat dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda ringan yang digantung bergoyang. Getaran pada skala III MMI dapat dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu.

Menurut hasil pemantauan BMKG, hingga pukul 17.10 WIB kemarin belum ada aktivitas gempa bumi setelah gempa dengan magnitudo 5,2 pada pukul 16.51 WIB dimaksud.

Daryono mengingatkan warga di sekitar daerah pusat gempa untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. (Ant)

 
Top