Faktual dan Berintegritas


PADANG -- Warga Jorong Kubang Duo Koto Panjang Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam setiap hujan deras selalu dihantui kecemasan. Mereka  khawatir jembatan Kasiak Simpang Bukik kembali tersumbat menyebabkan bah lahar dingin.

Kecemasan itu disampaikan sejumlah warga yang terdampak bencana banjir bandang lahar dingin Jumat tanggal 5 April 2024 lalu. Dalam peristiwa itu tiga rumah warga dilanyau banjir lahar dingin dan tidak ada korban jiwa.

Informasi diperoleh, sejak peristiwa itu setiap hujan lebat warga yang tinggal ditepi ruas jalan negara Taluak Kasiak, Jorong Kubang Duo, Nagari Bukik Batabuah merasa cemas. “Takutnya jembatan Kasiak kembali tersumbat, lalu air bercampur material yang hanyut dari gunung Marapi dikhawatirkan akan  kembali  melimpah, ujar seorang warga setempat, Samsul Selasa (23/4).

Salah satu penyebab melimpahnya air bah lahar dingin membawa material seperti sedimen dan kayu yang hanyut dari Gunung Marapi, disebabkan kondisi kolong jembatan Kasiak Simpang Bukik kecil juga terdapat sekatan.

Jika tidak  segera jembatan tersebut mendapatkan perbaikan terang Samsul didampingi petugas Tenaga Kesrjahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Zulhendri Malin dikhawatirkan jembatan tersebut kembali tersumbat ini merupakan kekhawatiran masyarakat.

Ia mengharapkan kepada pemerintah untuk dapat segera melakukan perbaikan Jembatan Kasiak Simpang Bukik karena  jembatan tersebut sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir lahar dingin yang menimpa masyarakat di tepi ruas jalan negara Simpang Bukik-Lasi.

“Untuk sementara korban dampak banjir lahar dingin  yang rumahnya hancur  tinggal di rumah kontrakan yang dibayar oleh Minang Diaspora Network Global (MDNG) Jakarta,” ujar Zulhendri Malin. (mw)

 
Top