Faktual dan Berintegritas




PADANG, SWAPENA -- Ratusan orang tua murid SMAN 1 Padang menggelar aksi demo ke Kantor Gubernur Sumbar, Senin (26/9). Mereka menuntut anak-anak mereka yang saat  ditempatkan di kampus 2, Gedung SMA Bunda, Ulak Karang dipindahkan ke kampus 1, Belanti, Padang.

Mereka yang menggelar aksi siang tadi merupakan siswa kelas 1 yang ditempatkan belajar di Kampus 2 SMAN 1 Padang, yakni di Gedung SMA Bunda Jalan Bunda, Ulak Karang. Mereka datang ke kantor gubernur menuntut persamaan hak agar dapat belajar bersama siswa SMAN 1 Padang lainnya di Kampus 1, di Jalan Belanti Raya, Lolong Belanti.  

Salah seorang orang tua siswa, Rori Paslah mengatakan pada 14 September 2022, perwakilan orang tua siswa sudah melakukan audiensi dengan Dinas Pendidikan Sumbar. Saat itu, Dinas Pendidikan Sumbar sudah menjawab aspirasi orang tua siswa dengan menyetujui siswa di kampus 2 pindah ke kampus 1 SMAN 1 Padang, dengan catatan semua fasilitas yang kurang di Kampus 1 agar dilengkapi oleh orang tua siswa.

“Kami dari orang tua siswa, Sabtu (17/9) sudah gotong royong bersama dan melengkapi fasilitas di kampus 1 SMAN 1 Padang. Ada 72 kursi untuk dua kelas yang kita beli untuk disediakan. Kita juga memasang kanopi untuk lorong sekolah untuk antisipasi hujan dengan harapan anak-anak kami bisa belajar di kampus 1,” ungkapnya.

Saat itu Dinas Pendidikan Sumbar menurutnya menjanjikan Senin dan Selasa, (19-20/9) sudah bisa pindah. Namun, kenyataannya tidak bisa pindah.

“Kami dan anak–anak sudah kecewa. Mental anak-anak kami sudah down. Bahkan Senin  ini kami tadi sepakat ke kampus 1 melakukan upacara. Tapi selesai upacara, anak-anak tidak dibolehkan belajar di kampus 1 dan diminta belajar di kampus 2 dengan alasan guru-guru sudah menunggu di kampus 2. Padahal kan bisa gurunya diminta pindah ke kampus 1,” katanya.

Ia mengatakan orang tua siswa hanya minta kesamaan hak antara anak-anak di kampus 2 dengan kampus 1. Karena kampus 2 fasilitasnya tidak memadai dan lokalnya kecil. Sementara lokal di kampus 1 sudah lengkap semuanya, tinggal pindah," katanya.

Orang tua siswa lainnya, Fifi, mengatakan, ada 108 siswa kelas I yang belajar  SMAN 1 Padang di Gedung SMA Bunda tersebut. Keinginan untuk pindah menurutnya, karena ruangan belajar di Kampus 2 tersebut tidak memadai.

“Ruangannya sempit. Lokasinya juga dekat dengan laut. Shelternya pun jauh. Apalagi sekarang sering terjadi gempa. Kurang aman anak-anak belajar di sana. Juga ada kesenjangan sosial lainnya,” terangnya.

Dengan kondisi tersebut, Fifi berharap agar anaknya juga dapat belajar di Kampus 1 SMAN 1 Padang bersama dengan anak-anak lainnya.

Menyikapi itu, Dinas Pendidikan Sumatera Barat segera mencarikan solusi terbaik atas persoalan kelas jauh SMA N 1 Padang yang dinilai orang tua siswa tidak setara secara kualitas dan fasilitas dengan kampus 1.

"Kita akan rapatkan dengan pihak terkait soal kelas jauh SMA N 1 ini untuk mencarikan solusi terbaik," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius, Senin (26/9).

Ia menjelaskan pembukaan kelas jauh SMA N 1 ini sebenarnya solusi untuk tuntutan orang tua siswa agar bisa masuk sekolah negeri.

Sejak awal orang tua siswa sudah tahu persoalan kekurangan lokal di kampus 1 Jalan Belanti Raya, Lolong Belanti dan anak-anaknya akan ditempatkan di kelas jauh yaitu ruang kelas SMA Bunda, Jalan Bunda Ulak Karang. (ys)

 
Top