Faktual dan Berintegritas


LUBUK BASUNG - Selimut asap yang semakin pekat di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kondisi demikian memaksa pemerintah setempat meliburkan kegiatan belajar mengajar dari tingkat taman kanak-kanak atau pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah pertama (SLTP). Tahap pertama libur sekolah tersebut akan berlangsung selama tiga hari, yakni dari  23 hingga 25 September 2019.

Keputusan meliburkan kegitan belajar mengajar tersebut tertuang dalam Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Nomor 421/4203/DISDIK/2019 tentang Libur Kegiatan Belajar Mengajar akibat Dampak Kabut Asap. Surat tertanggal 22 September 2019 itu ditandatangani langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Isra.

Keputusan tersebut lahir setelah Minggu (22/9) Sekretariat Daerah Kabupaten Agam bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan rapat. Diperkuat dengan hasil pemantauan Global Atsmosphere Watch Bukit Kototabang update Minggu jam 12.00 WIB, mencatat partikel matter berada pada angka 341 ug/m3 yang mengakibatkan kualitas udara tidak sehat.

“Guna menghindari dampak negatif terhadap kesehatan terutama menjangkitnya kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA-red) pada siswa makanya kita sepakat mengambil keputusan untuk meliburkan proses belajar mengajar untuk sementara,” terang Isra.

Selain meliburkan proses belajar mengajar, pada surat edaran tersebut juga disampaikan beberapa poin penting lainnya, diantaranya meski proses belajar mengajar diliburkan tetapi kepala sekolah dan guru tetap menjalankan tugas seperti biasa dengan menyelesaikan administrasi sekolah, media pembelajaran mandiri kepada peserta didik secara profesional.

Selanjutnya, kepala sekolah harus melaporkan ke pihak dinas apabila menemukan pegawai baik yang berstatus PNS atau non di lingkungannya masing-masing yang tidak masuk kerja tanpa keterangan yang jelas. Terakhir, pihak sekolah diharapkan menyampaikan kepada orang tua agar dapat memaksimalkan putra-putri mereka untuk belajar mandiri di rumah, mengurangi kegiatan di luar sekolah, serta memberikan perhatian serius terhadap kesehatan anak dengan memperbanyak konsumsi air dan buah-buahan.

“Kita akan terus memantau kondisi udara dalam tiga hari ke depan. Kita tentu berharap akan lebih baik sehingga proses belajar mengajar bisa dilaksanakan kembali di sekolah-sekolah,” ujar Isra.
Keputusan libur yang diambil tersebut sepertinya akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap agenda sekolah. Pasalnya, beberapa sekolah telah menjadwalkan pelaksanaan ujian tengah semetester mulai Senin (23/9). (vl)
 
Top