Faktual dan Berintegritas


SEBUAH video kebakaran bus pariwisata muncul di beranda media sosial. Informasinya peristiwa itu terjadi Sabtu kemarin di Nagari Koto Gadang Guguk, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.

Sebelumnya, sekitar dua atau tiga minggu lalu seseorang menulis di media sosial sebuah bus pariwisata mogok dan tak bisa melanjutkan perjalanan. Kedua peristiwa tersebut jelas membuat konsumen kecewa.

Pepatah Minang mengisyaratkan bahwa "malang tak bisa ditolak." Itu benar dan tak bisa dibantah, tapi jika malang akibat kelalaian atau human error, tentu lain pula jadinya.

Kita memang tidak hendak membahas dua peristiwa berbeda dengan ujung yang sama itu, yakni kekecewaan. Yang akan kita lihat secara objektif adalah kondisi transportasi, khusus angkutan pariwisata di Sumatera Barat.

Kita cukup bangga akhir-akhir ini geliat bisnis pariwisata di Sumbar cukup  berkembang. Tiap akhir pekan atau libur-libur tertentu banyak bus pariwisata di jalanan menuju objek wisata, mulai dari ukuran atau kapasitas besar, menengah dan kecil. Semua terlihat rancak-rancak dan gagah-gagah.

Pertanyaannya, apakah cat yang gagah sebagai bukti mobil itu sehat? Tentu saja belum jaminan. 

Untuk diketahui sebagian di antara bus pariwisata di Sumbar adalah armada bekas. Ada yang berasal dari Jakarta sekitarnya, Bandung, Semarang, Yogyakata, Surabaya, Bali, Riau, Medan  dan lainnya. Ini dibuktikan dengan nomor polisi yang dipakai.

Sebagai armada yang didatangkan apakah semua sudah mendapat perawatan maksimal? Karena lazimnya sebuah kendaraan seken butuh perawatan ekstra, apalagi ini kendaraan atsu bus umum.

Satu hal lagi, apakah ada regulasi yang mengatur tentang batas usia maksimal bagi bus-bus seken? Ini penting, karena menyangkut keselamatan penumpang. Mudah-mudahan saja semua bus pariwisata Sumbar sudah melewati uji kelayakan yang ketat dan yang terbakar atau yang mogok tersebut hanyalah sebagai sesuatu yang di luar batas kemampuan manusia saja.

Kepada masyarakat sebagai konsumen sebaiknya berwanti-wanti dengan pengusaha bus pariwisata sebelum dibooking. Pastikan kelayakannya, agar tidak timbul masalah selama di jalan. Jangan tergoda karena bagusnya cat atau tampilan. Ingat, berwisata bukan hanya untuk menyaksikan keindahan alam  tapi juga menikmati perjalanan dengan tenang. 

Karena itu pula selain memastikan kelaikan bus, juga pastikan fasilitas di dalamnya. Salah satu di antaranya adalah martil kecil di dalam bus. Apakah bus yang disewa menyediakan iti? Jika tidak silahkan komplain. Ingat, martil itu memang kecil, tapi sangat penting! Begitu juga alat pemadam kebakaran ringan  (apar). Sudahkah semua bus pariwisata daerah ini punya apar? Perhatikanlah di dalam bus! 

Khusus pengusaha bus pariwisata, utamakan kenyamanan, keamanan dan pelayanan kepada konsumen. Semoga wisatawan merasa senang selama menggunakan jasa bus Anda! (Sawir Pribadi)

 
Top