Faktual dan Berintegritas



PADANG, SWAPENA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau lokasi longsor di Panorama Dua kawasan Sitinjau Lauik, Kota Padang, Rabu (2/11). Kunjungan tersebut guna mencari solusi penanganan longsor yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

Selain itu, Sumando urang Minang itu juga memastikan bakal memulai perencanaan dengan study lapangan pada 2023. Jika review perencanaan selesai lebih cepat, maka pembangunan dapat dilakukan pada 2023.

“Setelah kita monitor di media, kondisi longsor di Sitinjau Lauik sangat memprihatinkan. Saya ke sini ingin memastikan bahwa longsor di Sitinjau Lauik ini akan segera ditangani,”kata Basuki.

Ia mengatakan akan fokus membenahi kondisi tebing yang longsor, bukan hanya sekadar membersihkan material longsoran. 

“Untuk masalah longsor, saya meminta jangan hanya fokus membersihkan tanah longsoran, tapi fokus untuk membenahi tebingnya, diupayakan jangan sampai longsor lagi,” katanya.

Basuki menjelaskan kemungkinan besar tanah longsor terjadi akibat tingginya kandungan air di dalam tanah. Oleh karena itu, pihaknya akan fokus untuk mengatur drainase.

“Pertama kita lakukan dulu pemetaan secara detail, kemungkinan besar ini karena air, tidak karena hujan saja, tapi karena kandungan air yang besar, jadi kita atur drainasenya. Karena itu, untuk satu hingga dua bulan ini kita meminta kepada kepala Balai Jalan untuk mendesainnya, jadi pada tahun 2023 bisa kita tangani,” ujarnya.

Selain itu, katanya, pilihan lain yang akan dilakukan yaitu dengan cara pemasangan jaring yang bisa menahan tanah, bukan hanya dibeton saja.

Basuki menambahkan, selain menangani longsor, Kementerian PUPR juga akan menangani masalah abrasi di sepanjang pantai Sumatera Barat. Hal itu disampaikannya setelah ikut meninjau kondisi Pantai Padang.

Selain penanganan longsor, Basuki juga merencanakan pembangunan Fly Over di kawasan panorama. “Pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik direncanakan di titik kawasan Panorama. Insha Allah tahun 2023 dimulai untuk perencanaan dan studi lapangan. Bukan dimulai proyeknya ya. Tapi studi lapangan dulu,” ungkap Basuki.

Termasuk terkait penanganan abrasi Pantai Padang. Basuki meminta Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V untuk melakukan kajian, kemudian dilaporkan.

Termasuk meminta Gubernur Mahyeldi mendorong percepatan pembebasan lahan tol. Pembangunan jalan Tol Padang-Sicincin, yang sempat berhenti beberapa tahun. Saat ini saat secara perlahan dimulai kembali. 

Basuki meminta meminta kepada pihak PT Hutama Karya (HK) agar pengerjaannya ekstra dan pekerja diperbanyak supaya target tahun 2024 selesai. 

Gubernur Mahyeldi menyambut positif hal tersebut dan mengatakan akan segera menindaklanjuti arahan dan masukan dari menteri.

"Alhamdulillah Pak Menteri memenuhi janji beliau untuk datang ke Sumbar dan melihat langsung proyek yang ada di Sumbar. Beliau berjanji akan datang ke Sumbar saat saya mengunjungi beliau beberapa waktu yang lalu. Alhamdulillah banyak hal yang disampaikan kepada kami. Mudah-mudahan masukan tadi langsung diakomodir dengan merubah desainnya, sehingga dimulai perencanaan dan pelaksanaannya tahun 2023 nanti insyaallah," katanya.

Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, Era Sukma Munaf menyebut untuk rencana flyover Sitinjau pada tahap pertama untuk kawasan Panorama I, dengan perkiraan dana Rp1,6 triliun.

"Proses review desain untuk Panorama I itu untuk exit dan entry-nya karena ada perubahan tikungan. Kalau bisa tuntas dipertengahan 2023, termasuk izin hutan lindungnya, insyaallaah langsung dilaksanakan dengan sistem KPBU dengan HK," jelas Era.

Anggota Komisi V DPR RI, Athari Gauthi Ardi yang ikut dalam rombongan kunjungan tersebut menyambut baik perhatian Menteri PUPR ke Sumbar. Terutama penanganan Sitinjau Lauik, selain jalan yang berbahaya dilalui pengendara, juga ada titik rawan longsor yang mengancam.

"Kita memang dari awal sudah mengawal rencana tersebut. Untuk itu saya apresiasi kunjungan ini,"sebut Athari.

Dirinya akan mengawal dan mengawasi rencana penanganan Sitinjau Lauik tersebut. Baik penanganan titik rawan longsor, maupun rencana pembangunan Fly Over.

"Kita akan kawal dan awasi, agar penanganan Sitinjau Lauik itu berjalan dengan lancar. Begitu juga dengan fly over yang dilakukan perencanaan pada 2023 nanti,"ujarnya. (ys)

 
Top