![]() |
Ahmad Heryawan |
JAKARTA -- Dengan waktu kurang dari dua dekade menuju visi Indonesia Emas 2045, kesenjangan digital masih membayangi sejumlah wilayah Indonesia. Padahal, pemerataan akses komunikasi dan informasi di seluruh pelosok Indonesia dinilai krusial untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher, dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/5) menyebut penetrasi internet yang rendah dapat menjadi batu sandungan serius dalam pemerataan pembangunan nasional.
"Tidak boleh ada satu desa pun di negeri ini yang tertinggal dalam akses informasi. Komunikasi harus menyeluruh," kata dia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan, penetrasi internet di Sumatera Barat baru mencapai 67,8 persen. Angka ini berada di bawah rata-rata nasional yang mencapai 73,7 persen.
Menurut legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, ketimpangan digital berdampak luas terhadap sektor pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi lokal.
"Ketika konektivitas terbatas, kesempatan pun ikut terbatas," ujarnya.
Aher juga mengatakan, Komisi I DPR RI telah meninjau sejumlah titik infrastruktur komunikasi di SuSumatera rat, termasuk pembangunan Base Transceiver Station (BTS) dan jangkauan satelit SATRIA. Dari hasil tinjauan, ditemukan masih banyak BTS yang belum terbangun akibat kendala teknis dan administratif.
"Evaluasi ini akan kami bawa ke Jakarta untuk dibahas bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kami ingin percepatan pembangunan BTS segera terealisasi," tegas Aher.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, operator satelit nasional, dan pihak swasta mutlak diperlukan untuk menjamin pemerataan teknologi digital di seluruh wilayah Tanah Air.
"Negeri ini harus menjadi tempat yang mudah dalam mengakses informasi. Komunikasi antara rakyat dan negara harus berjalan tanpa hambatan," pungkas mantan Gubernur Jawa Barat tersebut. (ry)