Faktual dan Berintegritas


PEMERINTAH mulai memberlakukan sitem pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis tertentu dan pembelian minyak goreng pakai aplikasi. Katanya, ini dimaksudkan agar subsidi yang diberikan pemerintah bisa tepat sasaran.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, subsidi yang diberikan selama ini banyak dinikmati oleh golongan orang kaya. Artinya subsidi tidak tepat sasaran. Akibatnya, anggaran subsidi energi  2023 naik menjadi Rp520 triliun dari sebelumnya Rp443 triliun.

BBM jenis tertentu yang harus dibeli pakai aplikasi MyPertamina adalah Pertalite dan Solar, bahkan gas LPG 3 kg. Semuanya adalah hak rakyat kecil atau yang punya ekonomi menengah ke bawah. Begitu juga dengan minyak goreng curah, yang harus dibeli dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Tidak masalah, jika memang tujuannya subsidi bisa tepat sasaran. Hanya saja, pemberlakuan penggunaan aplikasi perlu direncanakan secara matang dan dengan sosialisasi yang masiv.

Perlu disadari oleh pemerintah selaku pengambil kebijakan, bahwa tidak semua masyarakat punya telepon seluler canggih. Kalaupun punya, agaknya banyak yang tidak bisa menggunakan aplikasi. Bahkan, banyak pula kalangan ibu rumah tangga yang hanya mengantongi HP jadul.

Selain itu, pengguna ponsel canggih sering dihadapkan pada kendala lain seperti signal yang terputus atau tidak rata, kuota internet yang sedang habis atau bahkan juga batrai yang lagi soak. Sementara, saat-saat seperti itu mereka harus mengisi BBM atau harus membeli minyak goreng.

Ketika persoalan-persoalan demikian terjadi, jelas akan menimbulkan masalah baru. Misalnya terjadi antrean di SPBU atau juga di toko yang menjual kebutuhan harian. Seharusnya semuanya bisa berjalan dengan cepat, tapi akibat seseorang yang ponselnya terganggu, maka yang lain menjadi terganggu.

Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi yang masiv terkait penggunaan ponsel atau  aplikasi tertentu untuk mengisi BBM Pertalite dan Solar. Jika tidak, persoalan baru akan terjadi di lapangan dan akhirnya muncul berbagai penilaian kurang bagus kepada pemerintah. Yakinlah! (Sawir Pribadi)

 
Top