Faktual dan Berintegritas


PADANG -- Memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI), Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam menggelar berbagai lomba tradisional. Kegiatan itu diikuti anak-anak dan dewasadi halaman Balai Adat setempat, Senin (18/8). Lomba dibuka secara resmi oleh Wali Nagari Lasi, Adrizal.

Wali Nagari dalam sambutannya berpesan kepada masyarakat terutama anak-anak dan generasi muda, bahwa kemerdekaan yang dinikmati sampai saat ini merupakan perjuangan dari para pahlawan bangsa yang harus diisi dengan berbagai kegiatan positif sesuai profesi masing-masing.

"Bisanya Bendera Merah Putih berkibar berkat perjuangan dan tumpahan darah dari orang tua kita dahulu. Bukanlah hal yang mudah untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Untuk itu khususnya kita di Nagari Lasi, mari tetap jaga dan pertahankan kerja sama, gotong royong, dan bersinergi antara berbagai lembaga yang ada," ajak dia.

Dikatakan, lomba Sengaja kita laksanakan lomba yang sifatnya tradisional diadakan agar ditiru oleh generasi nagari itu dalam kehidupan sehari-hari. "Lomba yang sifatnya individu tentunya membutuhkan keseriusan, dan yang berkelompok perlu kerja sama dan disiplin. Hal itu merupalan nilai-nilai yang harus kita pakaikan dalam hidup bermasyarakat," sebut Adrizal.

Ditambahkannya, lomba yang dilaksanakan satu hari penuh itu mendapat dukungan dari perantau, dan ikut menyumbangkan hadiah untuk pemenang lomba. Masyarakat Nagari Lasi pun sangat mendukung kegiatan itu, dan ini yang pertama digelar dengan cabang lomba tradisional beragam.

Peserta dan masyarakat yang menyaksikan semuanya gembira, dan bahkan memberikan support dan semangat kepada peserta perorangan maupun kelompok. Terlebih lagi saat lomba manggiliang lado  yang diikuti bapak-bapak, serta lomba memasukkan belut ke dalam botol oleh ibu-ibu kader dan bundo kanduang.  Begitupun sorak sorai penonton menyaksikan setiap lomba yang dilaksanakan.

Berdasarkan informasi yang disampaikan panitia, cabang lomba tradisional yang digelar yaitu, pacu karung tingkat anak-anak.anak. Tarik tambang untuk anak-anak dan ibu-ibu kader PKK/bundo kanduang. Memasukkan belut ke dalam botol oleh ibu-ibu kader/bundo kanduang. Membawa kelereng dengan sendok diikuti anak anak.

Mengambil koin dalam tepung juga untuk tingkat anak-anak. Manggiliang lado oleh bapak-bapak. Serta manjujuang ember penuh berisi air tanpa pakai singguluang oleh bapak-bapak. (mw).
 
Top