SAWAHLUNTO -- Simposium Internasional We Are Site Managers edisi kedua yang berakhir dengan melahirkan Sawahlunto Document and Action Plans.
Simposium internasional pengelola situs dunia UNESCO yang berlangsung sejak 23 Agustus 2025 di Saka Heritage Hotel Ombilin dan berakhir Rabu (27/8).
Sawahlunto Document and Action Plans itu ditanda tangani Walikota Riyanda Putra dan General Manager of George Town World Heritage Incorporated, Ang Ming Chee mewakili pengelola Situs Warisan Dunia UNESCO dan disaksikan General Manager PT Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin (PTBA-UPO) Yulfaizon.
Isi dari Sawahlunto Document yang luncurkan dalam Simposium Internasional We Are Site Managers edisi kedua di Sawahlunto pada Agustus 2025 merupakan manifesto dan rencana aksi global yang menegaskan peran strategis para pengelola situs warisan dunia (Site Managers ) dalam menjaga martabat budaya dan kemanusiaan.
Sedangkan rencana aksi yang diusulkan di Sawahlunto Document, pembentukan entitas pengelola khusus untuk situs warisan dunia UNESCO seperti WTBOS di Sawahlunto. Penguatan kapasitas lokal dan komunitas dalam pelestarian dan interprestasi warisan. Pelaksanaan simposium tahunan dan forum regional untuk berbagai praktek terbaik dan tantangan lapangan.
Simposium mengikutkan 16 negara dan 35 pembicara yang ikut dalam warisan dunia UNESCO membahas tantangan dihadapi pengelola situs dan mendiskusikannya.
Selain mengunjungi situs Warisan Tambang Batubara Ombilin, peserta juga dibawa naik kereta api Mak Itam, lokomotif uap tua dari Stasiun Kampung Teleng Sawahlunto ke Stasiun Muarokalaban. (ars/sgl)