Faktual dan Berintegritas


DUA hari lagi kemerdekaan Republik Indonesia sampai pada usia 80 tahun, tepatnya Minggu 17 Agustus 2025 lusa. Usia yang sudah dewasa tentunya

Ya, 80 tahun untuk ukuran manusia tentu memang sudah sangat dewasa, bahkan sudah tua. Namun untuk sebuah negara, usia demikian belum bisa dikatakan tua. Sebab, negara-negara lain ada yang usia kemerdekaannya sudah berabad-abad.

Sebagaimana layaknya, ulang tahun adalah momen evaluasi perjalanan hidup dan kehidupan. Apa saja yang telah dicapai dalam rentangan 80 tahun dan apa yang belum. Secara umum bisa dijawab dengan kata 'banyak'. Artinya banyak yang telah dicapai dan tentu masih nanyak pula yang belum dicapai.

Hal-hal yang telah berhasil dicapai tentu penting untuk disyukuri. Bukankah terhadap bangsa yang mensyukuri nikmat itu telah dijanjikan Allah akan menambahnya? Sebaliknya segala yang belum tercapai, harus diusahakan dan diperjuangkan, sehingga bisa mencapainya di masa-masa yang akan datang. Bukankah hari ke depan harus lebih baik dari hari ini?

Memang harus diakui, hingga 80 tahun kemerdekaan Indonesia, banyak hal yang belum dicapai, di antaranya kemakmuran dan keadilan. Bangsa ini belum makmur. Angka kemiskinan masih tinggi, pengangguran masih banyak dan tiap tahun bertambah, seiring lahirnya sarjana baru dari perguruan tinggi dan anak-anak sekolah menengah yang tidak bisa melanjutkan pendidikan. 

Dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 25 Juli 2025, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 23,85 juta atau sekitar 8,47 persen. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 sebesar 4,76 persen. 

Hal yang belum tercapai berikutnya adalah keadilan, baik keadilan hukum maupun keadilan sosial. Masih banyak penghuni negeri ini yang teriak-teriak mencari keadilan. Apalagi bagi si miskin, keadilan begitu jauh dan mahal untuk digapai. Hukum bagaikan tajam ke bawah, namun tumpul ke atas.

Belum lagi pemerataan pendidikan masih belum tercapai. Untung saja tahun ini pemerintah membuat program sekolah rakyat yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Namun itu baru beberapa saja dan tidak merata.

Jika dirinci, memang masih banyak yang belum dicapai oleh bangsa Indonesia sampai usia kemerdekaan 80 tahun. Walau begitu, harus tetap disyukuri. Setidaknya kita mensyukuri nikmat kemerdekaan itu sendiri. 

Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia.  Semoga Allah Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi negeri ini dari segala hal yang buruk. Aamiin. (Sawir Pribadi)
 
Top