PADANG -- Da'wah Islamiyah Indonesia Sumatera Barat (Sumbar) sambut kedatangan 10 da'i dan da'iyah baru yang akan mengabdi di berbagai daerah selama dua tahun ke depan. Acara penyambutan digelar baru-baru ini di Gedung Islamic Centre Al Quds, dihadiri oleh pengurus dan muslimat Dewan Da'wah Sumbar, serta para da'i senior yang telah lebih dulu mengabdi.
Dalam sambutannya, H. Anisral, yang mewakili Ketua Dewan Da'wah Sumbar, mengingatkan para hadirin tentang sejarah dakwah yang dirintis oleh pendiri Dewan Da'wah, Mohammad Natsir. Ia menuturkan, Natsir memiliki tradisi unik dalam mengkader da'i, yaitu dengan menempatkan mereka di daerah terpencil seperti Mentawai sebelum melanjutkan studi ke Timur Tengah.
"Hal ini menjadi cikal bakal program da'i transmigrasi yang telah melahirkan banyak tokoh dakwah, termasuk para da'i awal seperti Ustadz Mujiono, Ustadz Danawir, Ustadz Mughni, dan Ustadz Muhadi," katanya, seperti dalam rilis yang diterima Senin (18/8).
Sementara H. Afdhal, Wakil Ketua Dewan Da'wah Sumbar menambahkan, para da'i memiliki tugas penting untuk merekatkan pemahaman umat. Mengutip perkataan Mohammad Natsir, “Dakwah ini harus pandai berpirau." Ia menekankan bahwa keberhasilan seorang da'i diukur dari kemampuannya untuk menetap, berbaur, dan membangun keluarga di daerah tugasnya.
Selanjutnya, Dr. Firman Hidayat menyoroti tantangan dakwah di Sumbar yang kian kompleks, terutama dengan adanya isu kristenisasi yang kuat. Menurutnya, berdakwah adalah kewajiban bagi setiap Muslim untuk membentengi akidah umat dari pengaruh negatif.
Senada dengan itu, Raudhati Ruslan, Ketua Muslimat Dewan Da'wah Sumbar, yang juga merupakan pengurus YPBWI Sumbar, menegaskan bahwa peran yayasan adalah membentengi akidah umat, dan hal ini menjadi irisan kuat antara Dewan Da'wah dengan YPBWI Sumbar.
Sementara Ketua Dewan Da'wah Sumbar, Prof. Yaswirman, berpesan bahwa berdakwah adalah tugas yang sangat mulia, sebuah jalan yang akan memuliakan para da'i di sisi Allah SWT. Untuk menguatkan pesan tersebut, beliau mengutip firman Allah dalam QS. Fussilat ayat 33 yang artinya, "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri?"
Ia juga mengingatkan para da'i tentang keutamaan dakwah melalui hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim: "Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik bagimu daripada unta merah."
Sedangkan nama-nama da'i yang dikirimkan oleh Dewan Da'wah Pusat untuk mengabdi di Sumbar yakni Hafidz Marzuq Taharudin, S.Sos (Pesantren Darul Ulum, Sikakap, Kep. Mentawai), Yuslim Kelana, S.Sos (Dusun Boriai, Kep. Mentawai)
Deiva Silfa Afram, S.Sos (Dewan Dakwah Kota Bukit Tinggi), Rani Ani, S.Sos (Adi Aqabah Bukittinggi), Tazkitatun Nafsi, S.Sos (Pesantren Darul Ulum, Sikakap, Kep. Mentawai), Rika Wati, S.Sos (Pesantren Darul Ulum, Sikakap, Kep. Mentawai)
Mardatillah, S.Sos (TK Bakti Lunang Satu, Pesisir Selatan), Nur Rohyana, S.Sos (Dewan Dakwah Kab. Dharmasraya), M. Iqbal Hamdani, S.Sos (Dusun Tubeket, Kep. Mentawai), dan Khoirul Fitriyah, S.Sos (Dusun Tubeket, Kep. Mentawai)
Diharapkan kehadiran mereka dapat menguatkan misi dakwah dan membersamai umat selama dua tahun ke depan. (hn)