Faktual dan Berintegritas

Evakuasi korban 


PADANG -- Dua warga dilaporkan hanyut di Sungai Batang Pasaman, Jorong Tombang Mudiak, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), pada Kamis (14/8) sekitar pukul 18.00 WIB. Hingga Senin (18/8) satu orang lagi masih dalam pencarian.

 Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pasaman Barat, Kuria Sakti, mengatakan, laporan pertama masuk dari warga setempat yang menyampaikan adanya masyarakat hanyut terbawa arus deras sungai. Dua orang yang dilaporkan hanyut itu masing-masing bernama Eman (35), warga Rao, dan Aldi (25), warga Kinali.

Keduanya hilang setelah berusaha menyeberangi Sungai Batang Pasaman bersama dua orang rekannya. Dalam peristiwa tersebut, dua orang lainnya yang ikut menyeberang berhasil menyelamatkan diri. Mereka adalah Asbab (31) dan Reza (25). Keduanya sempat terseret arus, namun berhasil menyelamatkan diri ke tepi sungai.

Menurut keterangan saksi, saat itu kedua orang tersebut berencana menyeberangi sungai. Namun tiba-tiba datang air bah dari hulu yang langsung menyeret mereka. Kondisi aliran sungai yang deras membuat upaya penyelamatan sulit dilakukan.

Usai kejadian, warga setempat langsung melakukan pencarian secara manual. Namun karena arus air masih deras dan kondisi mulai gelap, upaya pencarian pada malam hari tidak membuahkan hasil.

Pada Tanggal 17 Agustus Pukul 07.30 WIB Tim Basarnas bersama warga yang melakukan pencarian membuahkan hasil pada pukul 10.00  korban bernama Aldi ditemukan dalam keadaan meninggal. Korban ditemukan di bawah tumpukan kayu pada aliran sungai sekitar 500 meter dari lokasi saat pertama kejadian

Tim langsung melakukan evakuasi, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Talamau. Dari dua orang, satu orang korban yang terseret air bah masih dalam pencarian yakni Eman warga Rao.

“Kami masih terus berupaya bersama masyarakat melakukan penyisiran sepanjang aliran sungai. Semoga korban yang satu lagi segera ditemukan,” ungkapnya

Pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak memaksakan diri menyeberang sungai ketika debit air meningkat, terutama saat musim penghujan.

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian korban satu orang lagi masih terus dilakukan dengan menyisir area sungai menggunakan perahu karet serta bantuan warga sekitar. (aft)
 
Top