Faktual dan Berintegritas

 

Hidayat 

PADANG, SWAPENA -- Puluhan paket pekerjaan proyek Pemrov Sumbar tahun 2021 mangkrak atau tidak selesai 100 persen. Bahkan ada pula yang belum separuh dikerjakan. Total nilai paketnya mencapai ratusan miliar rupiah. 

Demikian dikemukakan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumbar, Hidayat setelah mendengarkan penjelasan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Hansastri dan Kepala Bappeda Sumbar saat rapat dengan pemprov tentang evaluasi realisasi anggaran dan realisasi fisik pekerjaan yang dibiayai APBD Sumbar tahun 2021. Rapat tersebut juga dihadiri tim anggaran pemerintahan daerah dan para kepala dinas beserta pejabat eselon di lingkungan Pemrov Sumbar, Senin (10/1). 

"Rendahnya realisasi ini sungguh sangat memiriskan. Hal ini mengingat saat ini Sumbar  membutuhkan stimulus pertumbuhan ekonomi dari pembangunan yang dibiayai APBD Sumbar. Namun justru sangat banyak proyeknya yang mangkrak," jelas Hidayat. 

Hidayat merincikan proyek mangkrak ada puluhan paket pekerjaan di antaranya, paket pengadaan bantuan peralatan dan mesin jahit di Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan nilai kontrak Rp1,4 miliar. Proyek tidak terealisasi karena barang yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dokumen kontrak sehingga kontrak gagal. 

Kemudian, paket pembangunan gedung kebudayaan Sumatera Barat di Dinas Kebudayaan dengan nilai kontrak Rp31 miliar. Proyek ini hanya terealisasi 10,63 persen dan realisasi keuangannya hanya Rp8,6 miliar lebih. 

Lalu paket pembangunan stadium utama (tahap VII) di Dinas Bina Marga Cipta Karya (Dinas BMCKTR) dengan nilai kontrak Rp82,6 miliar lebih. Realisasi fisik hanya 72,72% dan keuangan terealisasi Rp60 miliar lebih. 

Selanjutnya paket pembangunan  jembatan Batu Bala dengan nilai kontrak Rp2,3 miliar lebih, pembangunan jembatan Sikali Rp3,4 miliar lebih, rekonstruksi jalan Simpang Padang Aro-Lubuak Malako Rp2 miliar lebih, pembangunan jalan provinsi ruas Abai Sangir-Sei Dareh Rp3,9 miliar lebih, juga tidak terealiasi 100%. 

Begitu juga di Dinas Pendidikan, puluhan paket pekerjaan juga tidak terealisasi 100 persen sesuai perencanaan. "Mulai dari pembangunan laboratorium, asrama, pagar sekolah, ruang kelas baru, ruang serbaguna, hingga mushalla sekolah dengan nilai miliaran rupiah realisasi pisiknya ada yang di bawah 50 pPersen," tukas Hidayat yang juga merupakan Ketua Bapemperda DPRD Sumbar ini. 

Ketua Fraksi Gerindra tersebut juga menguraikan kondisi paket-paket pekerjaan yang berada di Dinas Sumberdaya Air, "Misalnya paket pembangunan prasarana di beberapa  sungai, pembangunan sea wall dan pengamanan pantai hingga pembangunan embung di berbagai daerah kabupaten/kota di Sumatera  Barat. Realisasinya juga banyak yang tidak mencapai 100 persen. Termasuk pembangunan pagar DPRD senilai Rp1,4 miliar lebih, fisiknya hanya terealiasi 62,15 persen sehingga terlihat seperti besi karat yang belum dicat minus hiasan," katanya. 

Dijelaskannya, secara total puluhan paket yang mangkrak tersebut nilai paketnya mencapai ratusan miliar. Namun, dibandingkan antara nilai kontrak dengan realisasi anggarannya maka terdapat selisih sekitar Rp50 miliar lebih yang akan menjadi sisa anggaran. Artinya, bila semua pekerjaan terlaksana 100 persen maka sisa Rp50 miliar lebih tersebut tidak akan ada atau akan terbelanjakan habis," terang Hidayat. (t2) 


 
Top