Faktual dan Berintegritas


PADANG, SWAPENA -- Sejak seminggu belakangan ini, lelaki itu selalu mengeluh. Jari tangan kirinya luka ulah cincin yang tak bisa dibuka. . Rifa'i kerap meringis kesakitan.

Di jari manis lelaki bernama Rifa'i it memang terpasang cincin. Batu cincin jenis 'tapak jalak' berikat 'suaso' namanya. Sekilas memang terlihat indah dipandang mata. Namun bagi Rifa'i sudah menyiksa dirinya. 

Cincin itu telah mengikat erat jari manisnya sejak lama. Seiring bertambahnya berat badan lelaki berusia 65 tahun itu, cincin tersebut telah 'mencengkram' jari manisnya. Rifa'i mencoba melepaskan cincin tersebut dari jarinya sendiri, namun tak bisa.

Rifa'i panik. Tak tahu ke mana mengadu. Sementara jarinya terus sakit yang teramat hebat. 

Akhirnya lelaki tua itu tiba di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran, Kamis (23/6). Di sini, personel Damkar membantunya melepas cincin tersebut. 

"Sudah saya coba untuk melepaskan sendiri, tapi tak bisa, sakit. Malah mengeluarkan darah," kata Rifa'i. 

Personel Damkar sigap menolong. Mesin pemotong (gerinda) dihidupkan. Rifa'i pun pasrah sambil menyerahkan tangan kirinya ke petugas Damkar. 

Mesin gerinda itu diarahkan ke jari manis Rifa'i. Darahnya sempat berdesir, takut jarinya terluka. Beruntung personel Damkar punya keahlian. Tak sampai 20 menit, cincin dapat dipotong dan lepas dari jari Rifa'i. 

"Perlu kehati-hatian untuk melepasnya. Karena bisa saja memotong jari pak Rifa'i," tutur Kepala Bidang Operasional Sarana dan Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Sutan Hendra. 

Setelah dilepas, Rifa'i nampak lega. Raut wajahnya senang. Meski kondisi jari manisnya cukup memiriskan. Sebelum pulang, Rifa'i mengucapkan terimakasih kepada personil Damkar yang telah membantunya. (ch)

 
Top