Faktual dan Berintegritas



PADANG, SWAPENA -- Masjid terapung bertambah lagi di Sumatera Barat. Setelah Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), kini hadir pula di Kabupaten Pasaman.

Kehadiran masjid terapung dimaksud diresmikan oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, Jumat (17/6). Masjid Terapung Al-Haramain itu terletak di Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman.

Gubernur Mahyeldi saat meresmikan masjid itu mengatakan, keberhasilan suatu daerah tidak hanya dilihat dari banyaknya pembangunan infrastruktur akan tetapi seberapa besar lahirnya SDM berkualitas yang dilahirkan di daerah. Ditandai dengan lahirnya ulama-ulama besar dan pejuang tokoh nasional dari Sumatera Barat, seperti Tuanku Rao dan Tuanku Imam Bonjol, yang pada sejarahnya sangat berpengaruh bagi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. 

"Rao ini mempunyai tradisi keislaman yang baik, ditandai dengan gudangnya orang-orang penghafal Qur'an. Di sini juga banyak melahirkan tuanku-tuanku yang berpengaruh pada perjuangan NKRI, seperti Tuanku Rao dan Tuanku Imam Bonjol," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan Kecamatan Rao berpotensi untuk menghadirkan penghafal-penghafal Al-Qur’an yang berkualitas. Ditambah saat ini sudah ada Islamic Center Rao (ICR) yang digadang akan menjadi sebuah universitas. "Diharapkan adanya ICR ini sebagai wadah yang digadangkan sebagai pusat pembinaan dan kegiatan Islam ini dapat melahirkan serta menyiapkan generasi penerus yang berkualitas dunia akhirat kelak," ujarnya. 

Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS, menyampaikan ICR ini sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Pasaman yaitu Pasaman Berimtaq  yaitu mendirikan rumah tahfidz di setiap kecamatan. "Kabupaten pasaman saat ini mengupayakan honor bagi guru ngaji yang berasal dari APBD  sebesar Rp2,5 juta per masing-masing Rumah Tahfidz di setiap kecamatan," paparnya.

Di samping itu pendiri pondok tahfidz ICR, Yulima indra Ahmad,  mengisahkan, latar belakang Pondok ICR ini dibangun  berdasarkan perbincangan dalam sebuah Grup WhatsApp (WA) “Koturunen Rao”, yang mayoritas anggotanya perantau di dalam dan luar negeri. 

“Awalnya, kita dari keluarga besar pendiri telah menyediakan tanah wakaf. Dengan adanya tanah wakaf dari keluarga, kemudian kita menyampaikan ke teman-teman dan saudara di group WA Koturunen Rao bahwa kita akan membangun sebuah Pondok Tahfidz Al-Qur’an. Alhamdulillah, usulan kita pun direspon positif,” kisahnya. 

Diketahui, peletakan batu pertama pembangunan Pondok Tahfidz Darul Qur’an Islamic Centre Rao (ICR) dilakukan oleh Bupati Pasaman, H. Yusuf Lubis pada 15 Agustus 2017 lalu. Sementara peresmian pemakaian gedung dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno pada 23 Februari 2019. (kmf)

 
Top