Faktual dan Berintegritas


PADANG, SWAPENA-- Ratusan warga Kota Padang sejak Jumat (19/5) memadati Dermaga Peti Kemas, Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang. Warga  sebagian besar terdiri dari rombongan keluarga itu menyerbu kegiatan 'Open Ship' KRI Banda Aceh, satu dari dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), selain KRI Surabaya yang sedang sandar di pelabuhan kebanggaan Sumatera Barat (Sumbar) itu.

Warga berdatangan dari berbagai tempat di Kota Padang, seperti Lukman yang datang bersama istri dan seorang anaknya dari Dadok Tunggul Hitam, atau Bayu yang juga membawa istri dan anaknya dari Cengkeh. Bahkan ada yang berasal dari Takengon dan Kuala Simpang, Nanggroe Aceh Darusalam yang kebetulan sedang berlibur di Kota Pariaman.

Meski kepanasan menunggu hingga lebih dari satu jam dari jadwal semula pukul 08.30 WIB, tak menyurutkan semangat warga yang terlihat sangat antusias melihat kapal perang KRI Banda Aceh 593. Apalagi mendapat sambutan hangat para personel TNI Angkatan Laut yang dengan ramah mempersilahkan warga naik ke atas kapal sambil melihat alat utama sistem persenjataan (Alutsista) pertahanan laut.

Beberapa personel TNI AL pun terlihat menuruni tangga kapal dan spontan membantu menggendong anak-anak saat menaiki tangga kapal buatan anak bangsa (PT. PAL) tersebut.

"Alhamdulillah kesampaian juga bisa melihat langsung dari dekat dan naik kapal perang negara sendiri. Besar juga ternyata. Saya sudah menunggu ini sejak saya mengetahui informasinya dari Tiktok gubernur," ujar Lukman.

Hal yang sama juga disampaikan Diana, ibu muda asal Kuala Simpang, Aceh itu mengaku tahu informasi Open Ship dari media sosial beberapa hari lalu. 

"Kami dari Aceh, kebetulan kami sekeluarga sedang berlibur ke Pariaman, tau dari medsos jadi langsung kesini aja. Alhamdulillah bisa naik KRI yang namanya juga nama daerah kami sendiri,"kata Diana.

Tampak juga puluhan siswa SMK Pelayaran Padang yang ikut bergabung dengan warga untuk menyaksikan secara langsung KRI.

Selain melihat dari dekat alutsista persenjataan pertahanan laut milik TNI AL, warga juga diberi kesempatan melihat ruangan di dalam KRI Banda Aceh 593 serta bagian anjungan hellypad atau landasan untuk helikopter. Kesempatan tersebut langsung dimanfaatkan warga dengan berfoto atau "selfi" di atas KRI Banda Aceh 593.

Komandan KRI Banda Aceh, Letkol Laut (P) Sulthon Maula Firdaus, saat dijumpai disela-sela Open Ship menyampaikan bahwa kegiatan Open Ship ini merupakan rangkaian memeriahkan kegiatan latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke-43 yang dilaksanakan di Sumatera Barat sejak 19 Mei hingga 8 Juni mendatang. 

"Ini juga dalam rangka mengenalkan Angkatan Laut kepada masyarakat umum. Mengenalkan kebaharian, sebab bangsa kita kan bangsa maritim. Apalagi KRI ini buatan anak bangsa, PT. PAL

Kehadiran KRI Banda Aceh 593 sebagai kapal termodern dari jenis kapal perang 'Landing Platform Dock'(LPD), lanjut Sulthon, tentu akan menambah khasanah pengetahuan masyarakat Kota Padang dan Sumbar secara umum tentang Angkatan laut dan kemaritiman.

Lebih jauh, Sulthon menjelaskan, KRI Banda Aceh merupakan kapal dengan ukuran panjang 22.004 meter dan lebar 125 meter. Berat kapal yang mulai beroperasi pada Maret 2011 tersebut memiliki berat 7.286 ton dan memiliki kecepatan maksimum 15 knot dengan daya angkut 344 personel.

Kapal ini juga mampu menampung 5 unit helikopter jenis MI-2 atau Bell 421, 2 unit LCVP, 3 Unit Meriam Howitzer dan 20 Tank. 

"KRI Banda Aceh juga dilengkapi persenjataan perang berupa meriam kaliber 20mm dan 40 mm. Jenis LPD ini berfungsi melaksanakan berbagai macam operasi militer, SAR, kemanusiaan," pungkas Sulthon. (kmf)

 
Top