Faktual dan Berintegritas



PADANG, SWAPENA -- Manajemen PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar sambangi ruang kerja Kepala Bappeda Provinsi Sumbar Medi Iswandi, sore kemaren (23/5). Selain jalin silaturahmi, kunjungan ini guna menyampaikan kesiapan PLN mendukung rencana-rencana pembangunan daerah.

Hadir pada kunjungan ini General Manager PLN UIW Sumbar Toni Wahyu Wibowo, Senior Manager Perencanaan Dicky Hiwardi, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan Nova Sagita, Kepala Bidang Sumber Daya Energi Dinas ESDM Provinsi Sumbar Helmi Heriyanto, serta Manger Komunikasi dan TJSL PLN UIW Sumbar Yenti Elfina.

General Manager Toni Wahyu Wibowo menyampaikan kepada pimpinan Bappeda bahwa suplai pasokan listrik di Sumbar saat ini sangat besar. PLN pun telah mengupayakan jaringan yang stabil dan andal. Dengan begitu, PLN siap untuk demand pembangunan kelistrikan dari investor-investor pendatang dalam jumlah besar. 

‘’Total kapasitas pembangkit Sumbar adalah 778,92 MW. Pada saat beban puncak, maksimal terpakai hingga 597,10 MW. Artinya masih ada kelebihan suplai listrik sebesar 181,82 MW atau surplus sebesar 23,34%. Dengan surplus pasokan listrik yang besar ini, PLN siap mendukung pembangunan daerah di Sumbar,’’ ungkap Toni.

Medi Iswandi lantas menginformasikan bahwa Sumbar memang memiliki beberapa Rencana Jangka Panjang (RJP) dalam bidang pembangunan daerah. ‘’Sumbar akan melakukan pembangunan jangka besar 2 hingga beberapa tahun ke depan. Baik pembangunan bidang pariwisata, perhubungan, hingga bisnis. Kita terus menjalin komunikasi terbuka dengan investor untuk mendukung percepatan pembagunan di Sumbar,’’ ungkapnya.

Selain Tol Sumatera yang diupayakan akan segera berlanjut, disampaikan Medi, Sumbar akan memulai pembangunan besar pada beberapa pusat pariwisata seperti Solok hingga Pessel. Selain itu akan ada Pembangunan pusat bisnis baru di bagian utara Sumbar. Medi berharap kesiagaan PLN untuk mendukung rencana pembangunan-pembangunan tersebut.

Nova Sagita berharap, Bappeda dapat menjadi perpanjangan informasi dari PLN untuk menyampaikan kepada investor agar memakai sumber energi dari PLN sejak kesempatan pertama. ‘’Mohon Kerjasama Bapak untuk menghimbau pelaku pembangunan nanti agar langsung menggunakan PLN, baik pada proses awal pembangunan dan tentu saja hingga nanti bangunan sudah membutuhkan penerangan,’’ lanjut Nova.

Setuju dengan Nova, Medi menganggap investor seharusnya menggunakan energi dari PLN sejak awal proyek pembangunan, mengingat TDL dari PLN terbukti lebih efisien dibandingkan menggunakan pembangkit mandiri. ‘’Saya setuju. Kami upayakan untuk menginformasikan ini, karena menggunakan suplai PLN tentu lebih efisien, dapat mengurangi biaya operasional,’’ sebut Medi.

Sebagai bentuk dukungan terhadap penggunaan energi bersih melalui electric vehicle, Bappeda Sumbar pun sepakat untuk mengupayakan pemasifan penggunaan kendaraan listrik. Diantaranya dengan mengusulkan motor listrik sebagai kendaraan operasional  seluruh instansi pemerintah di dilingkungan Pemda Sumbar.

‘’Kita perlu dukung penggunaan electric vehicle. Bukan hanya karena kendaraan listrik efisien, tetapi juga karena zero emission, ramah lingkungan karena tidak menghasilkan gas beracun. Penggunaan energi bersih adalah isu global yang harus mulai kita terapkan,’’ sebut orang nomor satu Bappeda tersebut. 

Senada dengan Medi, Helmi Heriyanto mewakili Dinas ESDM pun menyampaikan hal senada. ‘’Kendaraan listrik pun sejalan dengan misi industri non emisi yang sedang digalakkan oleh berbagai negara di dunia.  Indonesia dalam pertemuan G20 dan COP26 pun menjadi salah satu negara yang mencanangkan target Net Zero Emission di tahun 2060. Perlu ada tindakan-tindakan nyata untuk mendukung target pemerintah tersebut,’’ ungkapnya.

Selanjutnya Helmi mengapresiasi PLN yang mendukung pemasifan penggunaan kendaraan listrik dengan kesiapan infrastruktur. ‘’Menurut saya, kesiapan PLN dengan membangun stasiun pengisian kendaraan listrik yaitu SPKLU dan SPLU adalah bagian dari pembangunan daerah Sumbar juga. Apresiasi kepada PLN. Semoga lebih banyak SPKLU yang dibangun di Sumbar sejalan dengan pengguna kendaraan listriknya,’’ lanjut Helmi kemudian. (rls)

 
Top