Faktual dan Berintegritas

Ilustrasi Dobrak.co

POLISI berhasil menangkap lima orang yang diduga sebagai pengedar uang palsu di daerah Pandeglang, Banten, beberapa hari lalu. Jumlah uang palsu yang diamankan senilai Rp15 triliun. Angka yang cukup fantastis tentunya!

Ini adalah salah satu kasus terbaru terkait uang palsu. Walau kita tahu, sejak dulu kasus uang palsu selalu saja ada, namun dengan nominal sangat banyak jarang sekali terungkap. Paling ada kasusnya dengan nilai jutaan hingga ratusan juta rupiah.

Kita memang belum tahu siapa tukang cetak uang palsu senilai Rp15 triliun di Pandeglang, Banten tersebut. Polisi masih memburu pelakunya.

Lebih dari itu, kita juga belum tahu untuk apa para tersangka mencetak uang palsu dalam jumlah banyak. Jika hanya untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi, mungkin tidak sebanyak itu. Diperkirakan ada hajat yang lebih besar pula, sehingga mereka mencetak uang palsu dalam jumlah super banyak.

Walau demikian, kita bisa saja menduga-duga menjelang motif sebenarnya diungkap oleh polisi. Salah satu dugaan kita, jangan-jangan berkaitan dengan tahun politik.

Ya, sekarang adalah tahun politik. Beberapa bulan lagi akan ada pemilihan umum legislatif, tepatnya  pada 14 Februari 2024. Sekitar 9 bulan setelah itu, akan ada pula pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah.

Agaknya semua orang memahami bahwa menjelang pesta demokrasi, kebutuhan uang sangatlah besar. Banyak hal yang harus disiapkan, terutama oleh para peserta pemilu, seperti untuk sosialisasi diri dan lainnya. Lihatlah sekarang betapa ramainya foto atau gambar orang di pinggir jalan. Mulai dari yang ukuran super besar hingga ukuran kecil. Semua itu pakai uang. Belum lagi pertemuan-pertemuan dengan masyarakat calon pemilih, jelas tidak gratis saja. Semua pakai modal.

Walau diyakini, para bakal caleg yang muncul itu rata-rata punya uang, namun tidak ada salahnya mewaspadai uang palsu. Untuk ini, pihak Bank Indonesia telah sejak lama melakukan sosialisasi bahwa untuk mengetahui perbedaan uang asli dan uang palsu di antaranya dilihat, diraba dan diterawang. Selain itu, tentu ada teknologi yang lebih gampang mendeteksi keaslian uang.

Oleh karena itu, semua kita perlu mewaspadai peredaran uang palsu dalam suatu transaksi di tengah-tengah masyarakat. Sebab, menggunakan teknologi, para pelaku pembuat uang palsu lebih pintar dengan mencetak benar-benar mirip dengan uang asli.

Nah, jika memang menemukan uang yang mencurigakan tidak ada salahnya minta bantuan ke pihak-pihak terkait, misalnya ke bank-bank terdekat. Mudah-mudahan dengan cara demikian, peredaran uang palsu bisa diantisipasi. Semoga! (Sawir Pibadi)

 
Top