Faktual dan Berintegritas


SELAMAT pagi Kota Padang tercinta. Dulu pakai selogan 'Ku Jaga dan Ku Bela', sekarang (mungkin tak ada lagi).

Pagi ini saya ingin bertanya, di manakah tanah kota ini yang tidak banjir? Atau tidak tergenang air?

Saya juga ingin tanya, di manakah warga kota ini ngopi dan sarapan pagi menjelang berangkat kerja? Masih bisakah di lantai satu? Atau mungkin juga di dalam genangan air?

Pertanyaan demi pertanyaan ini karena dari pukul 02.30 saya terbangun lantaran rumah sudah menjadi 'kolam' akibat hujan deras tiada henti sejak Kamis malam. Bahkan hingga pagi ini hujan masih saja deras.

Saya juga saksikan sejumlah akun media sosial warga Kota Padang, semua 'berteriak' tentang banjir. Lalu, bagaimana rumah walikota dan wakil walikota? Ikutkah merasakan genangan air dalam rumah? Atau setidaknya halaman rumah dinas? Mudah-mudahan saja tidak! 

Pagi ini saya coba layangkan pandangan ke rumah-rumah tetangga, semua sibuk membereskan perabotan rumah tangga yang sudah terendam banjir. Mungkin ada yang belum mandi juga atau bahkan belum sempat gosok gigi. Lalu bagaimana mereka mau mengopi dan sarapan pagi, karena sibuk urusan perabotan.


Oh ya, sebentar lagi jam dinas tiba. Apakah pak wali atau juga pak gubernur akan tetap jatuhkan sanksi bagi pegawai yang tidak masuk kantor? Ingat pak, bagaimana mereka mau masuk kantor jika jalan depan rumah tak bisa dilewati? Kalaupun  bisa lewat, apakah mereka harus basah-basahan hingga kantor? 

Selamat pagi pak wali dan selamat pagi juga pak gubernur. Semoga sarapan pagi ini dengan yang hangat-hangat saja. Jangan lupa, buka juga media sosial warga. (Sawir Pribadi)

 
Top