Faktual dan Berintegritas


PADANG  -- Keberadaan Masjid Ar-Raudhah di Komplek Kampuang Kalawi Timur RT 04/RW 06 kini menjadi pemantik semangat baru bagi warga dalam menjalankan ibadah sekaligus mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Masjid yang dulunya merupakan musala ini telah berkembang dari bangunan kayu sederhana sejak tahun 2000, hingga akhirnya diresmikan sebagai masjid permanen yang representatif, Jumat (1/8). 

Peresmian  Masjid Ar- Raudhah ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir.

Pembina Masjid Ar-Raudhah, Edi Hasymi, menyebutkan bahwa lingkungan Komplek Kalawi Timur berjumlah sekitar 300 KK yang tersebar di empat komplek perumahan. 

"Dulu kalau mau salat Jumat warga sekitar berpencar- pencar. Kita berharap keberadaan Masjid Ar-Raudhah ini bisa menjadi pemacu semangat warga untuk semakin giat beribadah, dan tentu saja mempermudah dalam menjalin silaturahmi," ungkap Edi Hasymi

Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir menyebut, peresmian masjid ini sejalan dengan program unggulan Pemerintah Kota (Pemko) Padang, yakni Smart Surau.

"Pada 26 Juli lalu kita telah melaunching program Smart Surau. Padang menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang menerapkan konsep ini sebagai bagian dari pembangunan berbasis masjid, bahkan program smart surau ini telah dikenal luas," ujarnya.

Ia menambahkan, Masjid Ar-Raudhah tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga berperan sebagai lembaga pendidikan informal yang berbasis masjid, guna menggerakkan kembali anak-anak untuk mencintai dan meramaikan masjid.

Dijelaskannya, saat ini tercatat sekitar 1.000 masjid dan 1.800 musala di Kota Padang. Dia berharap jumlah tersebut diiringi dengan semangat memakmurkan masjid.

"Dengan potensi jemaah yang besar, masjid bisa memainkan peran penting tidak hanya di bidang keagamaan, tapi juga sosial dan ekonomi," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Padang, Edy Oktaviandi, menuturkan bahwa peresmian Masjid Ar-Raudhah harus dibarengi dengan upaya mengoptimalkan fungsinya.

"Masjid harus menjadi pusat kerukunan sosial, tempat membangun harmoni dalam kehidupan bermasyarakat. Kita berharap dari sini lahir suasana yang damai dan penuh toleransi," ujarnya. (dkf)
 
Top