Faktual dan Berintegritas



MANINJAU, SWAPENA -- Setelah melakukan peninjauan di Desa Wisata Apar, Kota Pariaman, Selasa (4/1), Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy melanjutkan peninjauan ke Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam. Nagari itu juga berhasil meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kemenpakeraf RI pada 2021 lalu.

Nagari Sungai Batang berhasil meraih peringkat ke-5 pada kategori Daya Tarik Wisata. Sedangkan Museum Buya Hamka berhasil meraih juara II pada Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021. 

Pada peninjauan di nagari tempat kelahiran Buya Hamka tersebut, Wagub Audy Joinaldy yang didampingi oleh Kadis Parpora Kabupaten Agam, Satria, dan Camat Tanjung Raya Handria Azmi menyarankan agar pengelolaan Museum Buya Hamka agar dikelola lebih kreatif dan melibatkan masyarakat, terutama generasi muda. 

"Nama besar Buya Hamka bukan hanya milik Sumbar atau Indonesia, negara-negara tetangga di Asia Tenggara pun juga mengenal dengan baik salah satu ulama terbesar kita ini. Artinya akan ada potensi kunjungan dari wisatawan baik lokal ataupun mancanegara. Jadi mari kita jaga warisan nama besar tersebut dengan baik, salah satunya dengan mengelola Museum Buya Hamka ini dengan baik," ujar Audy. 

Sastrawan yang juga tokoh masyarakat Nagari Sungai Batang Yus Dt. Parpatiah mengungkapkan bahwa keberhasilan meraih peringkat lima pada Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 lalu, mengharuskan Nagari Sungai Batang untuk berbenah agar dapat menjadi meningkatkan nilai jual pariwisata daerah  

"Insya Allah kami ajan terus berbenah. Harapan kami agar Nagari Sungai Batang dan Museum Buya Hamka akan menjadi magnet kunjungan wisatawan ke depan. Semoga dengan kedatangan Pak Wagub kali ini bisa memberikan arahan dan masukan kepada kami untuk mencapai harapan kami tersebut," harapnya. 

Sebelum meninggalkan Museum Buya Hamka, Audy juga meminta agar Pokdarwis Nagari Sungai Batang untuk menerbitkan kembali buku-buku karya Buya Hamka, dan menambah jumlah souvenir yang ditawarkan kepada pengunjung museum. 

"Harus diterbitkan kembali. Dan jumlah ataupun jenis souvenirnya juga ditambah. Hadirkan juga sentra-sentra kuliner di sekitar kawasan museum. Sehingga Museum Buya Hamka ini bisa mengarah menjadi one stop vacation services," tutupnya. (kmf)

 
Top