Faktual dan Berintegritas


PADANG, SWAPENA -- Sehari berkantor di Nagari Talu, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, meninjau langsung enam titik budidaya tanaman cabai, bawang, dan budidaya ikan yang berada di lima jorong Nagari Talu, yaitu Sungai Janiah, Tabek Sirah, Jorong Merdeka, Perhimpunan Nagari Talu, dan Patomuan, Senin (24/10). 

Kunjungan gubernur kali ini dalam rangka melihat dan meninjau langsung sumber daya alam Nagari Talu yang sangat potensial, termasuk di bidang pendidikan, pariwisata, dan Ketahanan Pangan yang menjadi wujud respon nagari terhadap kebijakan pemerintah pusat dalam rangka menciptakan ketersediaan pangan. 

Tiba di Pasaman Barat Gubernur bersama sejumlah kepala OPD terkait menginap di Hotel SMK 1 Pasaman, Gubernur memuji fasilitas dan pelayanan Hotel SMKN 1 Pasaman menurutnya  pelayanan di Hotel tersebut tidak kalah dengan pelayanan hotel bintang empat. 

Selanjutnya, Gubernur bersama rombongan kepala OPD menghadiri upacara di SMAN 1 Talamau, di kesempatan tersebut Gubernur selaku inspektur upacara memberikan semangat dan motivasi kepada murid-murid SMAN 1 Talamau serta mensosialisasikan program ASN Ber-AKHLAK kepada seluruh Kepala Sekolah dan Guru SMA dan SMK Sekacabdin Wilayah 6.

Di kesempatan tersebut juga Gubernur mengunjungi Lokasi Wisata Puncak Galanggang Sinuruik, tiba di sana Gubernur beserta rombongan disuguhi dengan keindahan Nagari Talu dari puncak ketinggian. 

Setelah singgah di Puncak Galanggang, Gubernur bersama rombongan menuju perkebunan cabai, Jorong Sungai Janiah. Antusias gubernur ikut memetik cabai yang baru saja panen pada hari tersebut, ia juga memuji inisasi Wali Nagari Talu, Mahyudanil yang mengelola dana APBD 20 persen untuk ketahanan pangan baik cabai, bawang, dan perikanan yang bertujuan untuk menstabilkan harga di pasaran. 

"Apa yang dilakukan oleh Pak Wali Nagari merupakan terobosan baru yang patut ditiru oleh nagari lain, dengan melakukan konfirmasi secara taksasi kepada dinas terkait, bagaimana mengatur musim yang cocok untuk bertanam, hal itu ditujukkan agar para petani mendapat harga yang ideal serta tidak terjadi penumpukan hasil panen di musim yang sama," puji gubernur. 

Gubernur juga mengatakan tanah di pasbar paling subur di Indonesia, oleh karena itu Gubernur menilai Nagari Talu dapat menjadi Leading Sector Industri Pangan di sumbar karena kekayaan potensi alamnya yang melimpah. Ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan potensi tersebut dengan sebaik-baiknya. 

Wali Nagari Talu, Mahyudanil, berharap  dengan  program ketahanan pangan ini terus berjalan dengan ia yakin tiga tahun kemudian nagari Talu sudah upgrade ke Nagari Mandiri dan tidak lagi terpaku dengan anggaran pusat dan daerah, nagari Talu sudah bisa punya anggarannya sendiri. 

"Program ini dicanangkan untuk menentukan formula yang efektif agar anggaran APBN dan APBD yang sebelumnya di alokasikan ke nagari dapat dijadikan menjadi Aset Nagari. Setelah program ketahanan pangan jalan dan ada hasilnya, dan hasil tersebut akan dilanjutkan penggunaannya oleh BUMNag," tuturnya. 

Sementara itu Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto, berharap program ketahanan pangan hasil kolaborasi antara Pemprov Sumbar dan Pemkab Pasbar dapat tumbuh dan sukses. 

"Potensi tanah disini  tak pernah kering, umur tiga bulan cabai sudah bisa di panen. Talu bisa jadi leading sektor dari produksi pertanian, perikanan, sayur-sayuran yg dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya. (kmf) 

 
Top