Faktual dan Berintegritas

Sitinjau Lauik

KABAR baik mendarat di telinga masyarakat Sumatera Barat di ujung tahun 2022. Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung pembangunan jalan layang atau fly over di kawasan Sitinjau Lauik dengan rencana biaya sekitar Rp4,8 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir-pun sudah meninjau kondisi jalan tersebut, beberapa hari lalu. Erick menyaksikan sendiri bagaimana kerawanan ruas jalan nasional penghubung Kota Padang dengan Kabupaten Solok tersebut.

Erick menyebut ruas jalan sepanjang 10,5 Km itu sebagai jalur ekstrem dan sangat rawan.  Sebab, jalan tersebut memiliki tanjakan yang sangat menantang dan belokan tajam dengan jurang  sangat dalam. 

Apa yang diutarakan Erick Thohir itu adalah hal yang tidak bisa dibantah. Karena memang, Sitinjau lauik adalah jalur ekstrem dan sudah terkenal ke mana-mana. Hampir tiada hari tanpa ada kasus kecelakaan di kawasan itu.  Kasus paling ringan yang dihadapi pengendara adalah kendaraan yang tidak kuat menanjak. Kebanyakan persoalan itu dihadapi truk-truk bermuatan berat.

Masyarakat secara umum tentu saja mendukung rencana tersebut, karena memang sangat dibutuhkan. Sitinjau Lauik adalah jalur utama penghubung Kota Padang dengan provinsi-provinsi di wilayah timur dan selatan Pulau Sumatera hingga pulau Jawa.  Ruas jalan itu menjadi urat nadi perekonomian Sumatera Barat.

Betapa tidak, arus barang yang datang dari Pulau Jawa ke Kota Padang dengan jalan darat sudah pasti melewati jalur Sitinjau Lauik. Begitu juga sebaliknya, pengiriman semen dari Indarung ke berbagai provinsi di timur dan selatan Sumbar juga lewat jalur Sitinjau Lauik. Yang paling vital itu adalah pengiriman bahan bakar minyak (BBM) dari terminal Pertamina Bungus Teluk Kabung ke berbagai SPBU di sebagian besar kabupaten/kota juga via Sitinjau Lauik.

Terlalu besar harapan masyarakat di Sitinjau Lauik ada fly over. Selain sebagai prasarana kelancaran arus transportasi, barang dan jasa,  juga sebagai pendukung pariwisata di Sumbar. Berbagai destinasi wisata terhubung dengan Sitinjau Lauik. Selain yang ada di Kota Padang, juga objek wisata di Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Agam, Pasaman Barat, Pesisir Selatan hingga Kepulauan Mentawai.

Oleh karena itu, rencana pembangunan fly over Sitinjau Lauik jangan sampai tidak jadi direalisasikan. Jangan sampai gagal apalagi ada pihak-pihak lain yang sengaja menggagalkannya.

Ingat, rencana pembangunan fly over Sitinjau Lauik juga sudah pernah ditinjau oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Ia pun setuju!  (Sawir Pribadi)

 
Top