Faktual dan Berintegritas


DALAM hitungan jam, tahun 2022 segera berakhir dengan segala kenangan yang pernah terukir. Ada prestasi, ada kegagalan. Ada manis dan tentu saja ada pahit. Realistis!

Inilah realitas hidup yang selalu punya dua warna dan selalu dirasakan oleh siapa saja. Anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua merasakan keduanya. Tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang hidupnya senang-senang saja dari kecil hingga tua. Juga tidak ada yang sehat walafiat saja sampai akhir hayatnya.

Apa yang telah dilalui oleh bangsa ini dalam setahun terakhir adalah realita. Walau masih dihiasi pandemi, namun di sisi lain ekonomi mulai bertumbuh dan berkembang.

Lebih dari itu, apapun yang terjadi di tahun 2022 adalah pelajaran untuk menapaki tahun 2023. Pandemi Covid-19 misalnya yang masih ada pada 2022, tentu saja diharapkan tidak ada lagi di 2023. Minimal berubah menjadi endemi.

Untuk diketahui, 2023 adalah tahun politik. Seluruh partai politik peserta Pemilu 2024 mulai melakukan berbagai perjuangan untuk meraih suara sebanyak-banyaknya. Ini adalah langkah awal untuk menentukan perjalanan bangsa dan negara lima tahun ke depan.

Belajar dari pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya, guna meyakinkan masyarakat sebagai calon pemilih, pihak-pihak yang ada di partai politik, senantiasa melakukan pendekatan dengan berbagai cara. Salah satu di antaranya adalah dengan memberikan janji dan harapan kepada masyarakat.

Lalu, bagaimana dengan janji-janji yang terucap menjelang Pemilu 2019 lalu? Apakah semua sudah ditunaikan oleh si pemberi janji?

Terlepas dari apa jawaban atas pertanyaan itu, masyarakat diminta  lebih  cerdas lagi di tahun 2023. Kita memang harus menyukseskan Pemilu 2024, namun kita tidak boleh termakan oleh kebohongan.

Sebaliknya, bagi partai politik peserta Pemilu 2024 dan pihak-pihak yang ada di dalamnya, diharapkan tidak cuma memberi janji kepada masyarakat. Jika janji lima tahun lalu belum ditunaikan, selayaknya jangan berjanji lagi untuk lima tahun ke depan. Ingat, janji adalah utang yang wajib untuk ditunaikan.

Semoga saja tahun 2023 yang menjadi tahun politik, tidak hanya bertabur janji, melainkan membuat masyarakat lebih cerdas untuk mengaplikasikan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga! (Sawir Pribadi)

 
Top