Faktual dan Berintegritas


SOLOK, SWAPENA -- Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Solok bagikan pengetahuan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) kepada stakeholder Kota Solok. Bertajuk Forum K2 Bersama Stakeholder, beragam stakeholder hadir di di Aula Puti Indo Jati PLN UP3 Solok, Senin (5/12). Tampak hadir diantaranya jajaran forkopimda, pejabat kepolisian, akademisi, organisasi masyarakat, pelaku usaha, pemuka agama, hingga rekan media.

Manager UP3 Solok Sigit Hari Wibowo, saat membuka acara menyampaikan, Forum K2 merupakan upaya PLN untuk mensosialisasikan K2 kepada masyarakat. ‘’Sebagai perusahaan pelayanan masyarakat yang bergerak di bidang ketenagalistrikan, menjadi tanggung jawab bagi kami untuk membuat masyarakat paham tentang K2, demi keamanan berlistrik dan pencegahan bahaya kelistrikan yang tidak diinginkan,’’ sampainya.

Sigit kemudian mengajak stakeholder yang hadir untuk mendukung penerapan K2 di lingkungan sekitarnya. ‘’Mari menjadi mitra PLN juga untuk meneruskan informasi yang benar tentang K2 kepada forum-forum lainnya, kepada keluarga, kerabat karib, dan lain sebagainya. Sehingga lebih banyak masyarakat yang paham cara berlistrik dengan aman,’’ lanjutnya.

Kepada stakeholder yang hadir, PLN menyampaikan bahwa selain bermanfaat besar dalam keberlangsungan kehidupan, listrik juga dapat berpotensi bahaya. ‘’Arus atau tegangan listrik itu tidak tampak, tidak berbau, tidak berbunyi, tetapi dapat dirasakan dan dapat menyebabkan kebakaran bahkan hingga kematian jika kita tidak menjaganya. Kami ingin masyarakat tahu tentang dos and don’t dari kelistrikan,’’ sampai Sigit.

Sigit menghimbau, agar masyarakat konsisten menjaga jarak aman beraktivitas dari jaringan listrik. ‘’Jangan membakar sampah di bawah kabel jaringan listrik karena hawa panas berpotensi menimbulkan lecet pada kabel. Jaga jarak plafon rumah minimal 3 meter dari jaringan listrik. Kegiatan pesta seharusnya juga berjarak jauh dari jaringan listrik,’’ lanjutnya.

PLN pun mengingatkan agar jangan sekali-kali mengutak-atik alat pemutus/pembatas atau MCB dan kWh meter pada instalasi listrik di rumah atau bangunan pelanggan, kemudian hindari pemasangan steker pada stop kontak bertumpuk. 

“PLN senantiasa mengingatkan sejumlah hal yang perlu jadi perhatian masyarakat untuk meminimalisir bahaya akibat listrik yang dapat mengancam keselamatan masyarakat,” sampai Sigit kemudian.

Masyarakat pun dapat melaporkan kepada PLN tentang potensi-potensi bahaya yang yang dapat perlu ditindak cepat oleh petugas PLN. Sigit menghimbau stakeholder PLN UP3 Solok untuk melaporkan potensi bahaya melalui PLN Mobile. 

"Melalui PLN Mobile masyarakat dan PLN dapat berkoordinasi dan mencegah potensi bahaya. Silahkan laporkan dan petugas kami akan bergerak cepat untuk antisipasi atau perbaikan," tegasnya. (rls)

 
Top