Faktual dan Berintegritas

Andree Algamar 

PADANG - Pemko Padang menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116. Upacara dilaksanakan di Lapangan Balai Kota Aie Pacah, Senin (20/5). 

Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar saat membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, mengingatkan bahwa dewasa ini terpampang terang realitas kemajuan teknologi yang harus disikapi dengan cerdas. 

"Kita sudah memilih bukan hanya ikut serta, tapi lebih daripada itu menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia," ujarnya. 

Kemajuan teknologi jadi penanda zaman baru dan inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner. 

Menurutnya, banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. 

"Di titik ini gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong Indonesia emas 2045," katanya. 

Menurut Andree Algamar, Indonesia memiliki potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Bonus demografi dengan 60 persen penduduk Indonesia dalam dua dekade ini jadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. 

Bonus demografi ini harus dikelola dengan kebijaksanaan. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital. Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah 79,5 persen dari total populasi. 

"Dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis," urainya. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan terkait momen lahirnya hari kebangkitan nasional yang ditandai dengan lahirnya organisasi pergerakan pertama Tanah Air, Boedi Oetomo lebih dari satu abad silam, tepatnya pada 20 Mei 1908.

Dari situ kemudian lahir embrio Indonesia yang lahir daru kemajuan modern dan pencerahan dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesiaannya. 

"Hari ini kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dicanangkan para pendiri bangsa," ujar alumnus IPDN itu. (dkf)

 
Top