PADANG -- Seorang nenek dirampok, Kamis (17/7) dini hari. Lebih memiriskan, peristiwa itu terjadi saat sang nenek berusia 84 tahun itu hendak menunaikan Shalat Tahajud di kediamannya, kawasan Tunggul Hitam, Padang.
Informasi yang diperoleh media ini, korban tinggal di rumah itu seorang diri, dan dilaporkan telah kehilangan emas serta mendapatkan tindak kekerasan dari pelaku. Saat ini korban telah berada di fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis karena dilaporkan mengalami luka lebam serta memar di bagian wajah akibat disekap dan dipukuli pelaku sampai pingsan.
Anak korban, Afnimar kepada wartawan di Puskesmas Lubuk Buaya menceritakan kronologi perampokan bermula ketika korban bangun tidur untuk menunaikan Shalat Tahajud. Namun dia merasa curiga karena lampu rumah tiba-tiba padam.
Saat membuka pintu kamar untuk mengecek, pelaku ternyata sudah berada di dalam rumah dan langsung membekap wajahnya. Tak hanya itu, pelaku juga menganiaya korban secara brutal. "Mata Ibu memar, tubuhnya lebam, bibir berdarah dan dadanya sakit. Dia sempat diinjak dan dibenamkan ke kasur oleh pelaku," ujar Afnimar.
Setelah korban disekap dan dianiaya, pelaku leluasa mengobrak-abrik isi rumah. Lima kalung emas, dua cincin emas, dan uang tunai sekitar Rp160 ribu raib digondol pelaku. Akibat kejadian ini, kerugian korban ditaksir mencapai Rp 28 juta.
Kepolisian yang mengetahui peristiwa itu kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumahnya Perumdam, Tunggul Hitam, Koto Tangah, Kota Padang. "Kami telah melakukan oleh TKP dalam rangka penyelidikan kasus," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang Kompol M Yasin.
Sejak Kamis pagi, personel Kepolisian dari Polresta Padang beserta jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Koto Tangah telah berada di lokasi kejadian untuk memeriksa rumah korban. Personel terdiri dari polisi berseragam serta yang berpakaian sipil. Salah satunya adalah Tim Klewang di bawah pimpinan Kanit Operasional Iptu Adrian Afandi. Petugas tampak menelusuri setiap sudut rumah yang menjadi saksi bisu atas kasus dugaan pencurian yang dialami oleh perempuan lansia bernama Guslina tersebut.
"Pelaku masuk lewat atap kamar belakang dan keluar melalui atap dapur yang dirusak dari dalam. Pintu depan rumah juga sempat dicongkel," kata Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah Iptu Jamaldi.
Akibat kejadian itu, korban Guslina sempat pingsan dan kini menjalani perawatan intensif. Dia juga mengalami trauma mendalam. Korban diketahui tinggal sendiri sejak suaminya, seorang pensiunan PNS, meninggal dunia. "Identitas pelaku belum diketahui karena korban langsung dibekap dan tidak sempat melihat wajah mereka," tambahnya. (ac/sgl)