PADANG -- Jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Sumatera Barat selama Operasi Patuh Singgalang 2025 mengalami penurunan sebesar 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024 tercatat 83 kejadian kecelakaan, sementara tahun ini hanya 62 kejadian.
"Ini merupakan hasil kerja sama semua pihak dalam meningkatkan kesadaran berlalu lintas,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol M. Reza Chairul Akbar Siddiq, Senin (28/7),
Penurunan juga terjadi pada angka korban kecelakaan. Jumlah korban meninggal dunia turun 25 persen dari 10 orang menjadi 8 orang. Korban luka berat menurun 45 persen dari 16 menjadi 11 orang, dan korban luka ringan turun 59 persen dari 121 menjadi 76 orang. Nilai kerugian materiil akibat kecelakaan juga turun dari Rp179.100.000 menjadi Rp143.650.000 atau sebesar 25 persen.
“Puncak kecelakaan harian terjadi pada hari ke-11 operasi, tepatnya 26 Juli 2025, dengan 12 kejadian dalam satu hari,” jelas Reza.
Dikatakan, dalam klasifikasi kendaraan, sepeda motor tetap menjadi jenis kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan, meskipun angkanya turun 39 persen dari 106 unit menjadi 76 unit. Sementara itu, mobil penumpang justru mengalami kenaikan keterlibatan sebesar 20 persen, dari 12 menjadi 15 unit kendaraan.
Secara keseluruhan, jumlah kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas turun 35 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Polda Sumbar akan terus mengintensifkan upaya penegakan hukum dan edukasi kepada masyarakat guna menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas ke depannya.
“Kami berharap hasil dari operasi ini menjadi refleksi bersama bahwa keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab semua pihak,” tutup Kombes Reza. (dr)