PADANG -- Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Barat mencatat, selama Operasi Patuh Singgalang 2025 terjadi peningkatan tajam angka pelanggaran lalu lintas, terutama yang berkaitan dengan pengendara sepeda motor. Kendati demikian, terjadi penurunan pada angka kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan operasi tersebut.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol M. Reza Chairul Akbar Siddiq, Senin (28/7), mengungkapkan, selama operasi yang berlangsung selama dua pekan tersebut (14-27 Juli), angka pelanggaran lalu lintas mengalami kenaikan.
Menurutnya, penindakan berupa tilang manual meningkat tajam sebesar 65 persen, dari 2.506 pada tahun lalu menjadi 7.221 tilang tahun ini. Penindakan melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis juga mengalami kenaikan sebesar 20 persen, dari 191 menjadi 239 tilang.
Sementara itu, jumlah teguran terhadap pelanggar lalu lintas justru menurun sebesar 13 persen, dari 7.081 menjadi 6.293 berkas.
Kombes Reza menyatakan kekhawatirannya atas meningkatnya pelanggaran yang dilakukan pengendara sepeda motor. Pengendara yang tidak menggunakan helm naik 47 persen dari 2.110 menjadi 4.005 kasus.
Pelanggaran karena penggunaan ponsel saat berkendara naik drastis sebesar 77 persen, dari 27 menjadi 117 tilang. Sedangkan pelanggaran oleh pengendara di bawah umur meningkat 28 persen, dari 396 menjadi 553 pelanggaran.
“Kesadaran pengendara sepeda motor masih menjadi pekerjaan rumah besar. Terutama dalam hal keselamatan pribadi dan kepatuhan terhadap aturan,” tegasnya.
Peningkatan pelanggaran juga terjadi pada pengemudi mobil. Pelanggaran karena tidak menggunakan sabuk keselamatan meningkat 69 persen, dari 291 menjadi 929 pelanggaran. Yang mengejutkan, jumlah pengemudi mobil di bawah umur meningkat 80 persen, dari 6 menjadi 30 pelanggaran. (dr)