PADANG -- Bencana banjir bandang dan longsor yang menimpa tiga provinsi (Aceh, Sumut dan Sumbar) pada akhir November lalu mengejutkan negeri ini. Seribuan lebih korban jiwa, ratusan ribu jiwa mengungsi, akses mendapatkan kebutuhan pokok sulit hingga kehilangan tempat tinggal.
Aksi solidaritas dan peduli dari berbagai pihak pun berdatangan ke posko bencana dan lokasi terdampak. Salah satunya dari Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas (DPP IKA FPUA).
"Kita ikut terpanggil. Rasa solidaritas muncul. Kita galang aksi peduli alumni. Alhamdulillah alumni sangat merespon. Membantu saudara kita yang terdampak. Katidiang pun dibuka untuk penggalangan dana," kata Ketum DPP IKA FPUA, Zola Pandu.
Zola menyebut kondisi pilu itu membutuhkan uluran tangan semua pihak. Bagi sahabat yang tidak terkena musibah, bencana ini merupakan pesan bahwa ini adalah kesempatan untuk beramal saleh dengan membantu sesama yang terkena musibah. Menjadi momentum untuk mempererat silaturahim, gotong royong dan persaudaraan.
"Sebagai bagian dari IKA FPUA, kita memiliki tanggung jawab moral untuk hadir dan bergerak bersama. Setiap bentuk kepedulian dapat menjadi sumber harapan bagi saudara-saudara kita yang tengah berupaya bangkit dan menata kembali kehidupan mereka," tambah Zola.
Waketum V bidang Sosial dan Kemasyarakatan DPP IKA FPUA Roza Rahimi bergerak cepat. Bersama Riduan, Hafiz, Gojer dan beberapa pengurus lainnya membuka katidiang kepada alumni di beberapa grup whatsaap sekaligus mendata alumni yang terdampak bencana.
Sambil terus menggalang dana dan mendata alumni yang terkena, DPP IKA FPUA mendatangani alumni yang terdampak bencana sekaligus berikan bantuan. Ada bantuan uang hingga sembako. Hebatnya, sembako yang akan dibagikan itu dibeli di toko alumni.
"Alhamdulillah, sudahlah harga diskon, ditambah pula dengan kebutuhan lainnya dalam paket sembako itu," kata M. Riduan yang kerap turun ke lapangan pasca bencana. Maklum dia, pengurus PMI dan aktivis kebencanaan. Ada bencana, naluri kebencanaannya muncul.
Saat menyalurkan bantuan untuk alumni di Palembayan, Agam-lokasi terparah bencana, DPP IKA FPUA juga membagikan sembako untuk masyarakat sekitarnya. Bahkan di sini, ada mahasiswa FPUA yang rumahnya hilang dihantam galodo dan 8 keluarganya meninggal dunia.
"Ayah, ibu, kakak, adik dan pamannya meninggal dunia. Kurnia Putra selamat karena kos di Padang," tutur Riduan yang mengabarkan di lokasi bencana.
Selain salurkan bantuan, DPP IKA FPUA juga buka dapur umum di beberapa lokasi, termasuk di Batu Busuk dan Guo (dua lokasi yang juga parah akibat bencana di Padang).
"Terimakasih kepada Uda, Uni dan kawan-kawan semua atas bantuan dan mengunjungi kami. Semoga semua kebaikan dibalas oleh Allah SWT,"kata Heri, korban banjir yang kepada Ketum DPP IKA FPUA Zola Pandu.
Heri, ASN Pemprov Sumbar rumahnya kena banjir hingga sepinggang orang dewasa dan dipenuhi lumpur di Perum Araipinang, Tabing Bandan Gadang, Nanggalo. Ucapan terimakasih Heri, mewakili alumni lain yang terdampak bencana.
Dari data, alumni yang terkena bencana tidak hanya berada di Sumbar, tapi juga di Aceh dan Sumut. Di luar Sumbar, disalurkan via DPD IKA FPUA Sumut.
Selasa (23/12), DPP IKA FPUA juga menyerahkan donasi alumni kepada pihak fakultas untuk kemudian diserahkan kepada mahasiswa yang terdampak. Dari data Wakil Dekan I FPUA, tercata ada 83 mahasiswa yang terkena dampak. Penyerahan donasi ini diberikan oleh Ketum DPP IKA FPUA Zola Pandu kepada Dekan FPUA diwakili Wakil Dekan I, Gusmini.
"Alhamdulillah luar biasa empati dari alumni untuk korban bencana longsor di Sumbar, Sumut dan Aceh. Terkumpul Rp70 juta lebih. Semoga bantuan yang diberikan, bisa DPP IKA FPUA salurkan tepat sasaran baik dalam masa tanggap darurat maupun rehab rekon," sebut Zola. (*)