Faktual dan Berintegritas


PADANG - Kota Padang secara resmi mengakhiri masa Tanggap Darurat Bencana pada Senin (22/12). Mulai Selasa (23/12) ini sudah masuk ke dalam masa transisi pascabencana. 

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir pada Rapat Koordinasi Evaluasi Akhir Masa Tanggap Darurat Bencana bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumbar yang dilaksanakan secara daring, Senin (22/12). 

Wawako Maigus Nasir yang mengikuti rapat dari Rumah Dinas Walikota Padang menyampaikan bahwa di Kota Padang masih terdapat dua orang korban hilang yang masih belum ditemukan. "Sementara untuk yang 11 orang korban lain sudah ditemukan," kata Maigus Nasir. 

Terkait korban yang masih belum ditemukan itu, berdasarkan komunikasi dengan pihak keluarga, maka proses pencarian sudah dihentikan.

Dia menyebut, untuk korban yang masih belum ditemukan tersebut, berdasarkan komunikasi Pemko Padang dengan pihak keluarga maka proses pencarian dihentikan mulai Senin (22/12). 

Selanjutnya, terkait pengungsi terdapat 658 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah itu, sebanyak 93 KK dengan 365 jiwa ditempatkan pada di Huntara. 

"Selebihnya itu melaksanakan hunian sementara mandiri. Ada yang di rumah keluarga dan ada yang juga menyewa dan tentu harapannya adalah mereka akan bisa mendapatkan dana tunggu hunian," ujar Maigus Nasir. 

Buya Maigus Nasir juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan lahan untuk hunian tetap pengungsi, masing-masing di belakang Pasar Simpang Haru dan Bumi Perkemahan dengan total lahan 3 hektare. Dia berharap, pemerintah pusat dapat memfasilitasi pembangunan hunian tetap tersebut. 

Bencana yang melanda Kota Padang disebutnya juga mengakibatkan kerusakan irigasi yang mengakibatkan 4.140 hektare sawah tidak bisa digarap. Tidak hanya itu, sebanyak 9 jembatan juga rusak dan beberapa sekolah mengalami rusak berat. (dkf)
 
Top