Faktual dan Berintegritas


PADANG -- Yayasan Wakaf Ar Rahmah Sumatera Barat mewisuda siswa tahfiznya, Selasa (12/12/2023). Bertempat di Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat, yayasan yang beralamat di jalan Sawah Liat, Nanggalo, Padang itu mewisuda 31 penghafal Alquran. 

Wali Kota Padang yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Syahrial Kamat berpesan di sela-sela wisuda tersebut. dirinya berkeinginan seluruh anak yang ada di Padang mampu menjadi hafiz Quran. Ditekankannya, di antara penghafal Alquran itu, diharapkan didominasi kaum pria.

“Kami berharap yang hafiz quran adalah pria, karena pria yang akan menjadi pemimpin kelak,” katanya saat mewakili wali kota.

Selain itu, Syahrial juga mengatakan, begitu banyak tantangan di era digital saat ini. Pengaruh internet cukup luar biasa. 

“Karena itu mari isi hari-hari anak kita dengan Alquran, bekali anak kita dengan pelajaran agama,” ajaknya di depan puluhan orangtua yang hadir. 

Sementara itu, Ketua TP-PKK Sumatera Barat Ny Harneli Mahyeldi yang turut hadir dalam kegiatan wisuda itu juga ikut berpesan. Menurutnya, orangtua mesti memberikan perhatian lebih kepada anak agar nantinya menjadi pemimpin yang hebat. 

“Anak harus hafal Alquran, tidak sibuk dengan handphone, karena anak tidak bisa hafal Alquran jika menonton yang tidak baik di handphone. Bangsa Indonesia akan lebih baik ketika anak penghafal Alquran yang menjadi pemimpin,” katanya. 

Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan Sumber Daya, Erinaldi melihat dari sisi lain. Menurutnya, angka stunting (gagal tumbuh) pada anak terbilang tinggi di Sumatera Barat. Angkanya mencapai 25,2 persen. 

Erinaldi melihat, banyak hal penyebab terjadinya stunting pada anak. Dirinya mengatakan, penyebab anak stunting bukan saja karena kemiskinan. Akan tetapi juga diakibatkan salah urus pada anak. 

“Kita menemukan, stunting tidak saja terjadi di kalangan masyarakat miskin, akan tetapi juga pada orang yang berada. Ketika orangtua sibuk bekerja, anak tak terurus karena dititipkan di Tempat Penitipan Anak (TPA),” ungkapnya. 

Erinaldi menilai, saat anak dititipkan di TPA, asupan makanan yang diberikan tidak optimal. Tidak terkontrol dengan baik. Erinaldi berharap pemerintah di kabupaten / kota untuk dapat melakukan standarisasi TPA. 

“Anak kita titipkan di TPA, tentu harus ada standarisasinya, karena mereka (pengasuh) kita bayar, sebab anak merupakan generasi penerus kita, jadi perlu adanya standarisasi bagi TPA,” katanya. 

Diketahui, berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), stunting Sumatera Barat tahun 2022 berada di angka 25,2 persen. Atau berada di atas rata-rata nasional yang tercatat 21,6 persen. Angka stunting di Sumatera Barat ini naik 1,9 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat 23,3 persen.

Ketua Yayasan Wakaf Ar Rahmah Novri Hardian mengatakan, pihaknya mewisuda 31 anak. Delapan anak di antaranya telah hafal 30 juz Alquran. 

Novri menyebut, dirinya merasa senang atas wisuda tahfiz yang ke tujuh kali ini. Sebab, selama ini pihaknya mendidik anak dengan baik dan sungguh-sungguh. 

“Ketika anak sudah cinta dengan Alquran, itu sudah menjadi kebahagiaan bagi kami. Bagi kami, bergembira saja mereka dan hafal Alquran, itu sudah luar biasa,” katanya. 

Novri mengatakan, hafal 30 juz sudah menjadi program unggulan di Yayasan Ar Rahmah. Bahkan diakuinya, anak yang menimba ilmu di pondok pesantren miliknya tidak saja berasal dari kabupaten/kota di Sumbar. Tetapi juga dari Sumatera Utara dan daerah lainnya. 

“Mudahan-mudahan mereka nanti menjadi ahlul quran,”ucapnya.

Nampak hadir dalam kegiatan wisuda akbar ketujuh itu di antaranya Kakankemenag Padang, Wakapolresta, Dandim 0312 Padang, dan lainnya. (ch)

 
Top