PADANG -- Kondisi Danau Singkarak semakin memprihatinkan. Butuh solusi segera untuk mengatasinya. Salah satunya dengan mengeluarkan endapan sedimen di dalam danau tersebut.
Hal tersebut menjadi hal yang didiskusikan Komisi III DPRD Tanah datar saat kunjungan kerja di DPRD Sumbar, Senin (30/6).
Wakil Ketua DPRD Tanah Datar, Kamrita mengatakan kondisi danau Singkarak semakin parah dari hari ke hari. Hal ini mengakibatkan populasi ikan Bilih di Danau tersebut semakin berkurang. Bahkan dikhawatirkan ikan tersebut akan punah.
"Ini berdampak pula pada pendapatan ekonomi masyarakat. Masyarakat yang sehari hari mencari ikan air tawar yang tergolong dalam suku Cyprinidae di Danau Singkarak semakin sulit, karena poloulasinya semakin berkurang," papar Kamrita.
Menurut Kamrita, untuk membenahi kembali Danau Singkarak agar normal kembali, harus membuka saluran air Batang Ombilin.
"Dengan cara demikian, air danau mengalir sehingga dapat menghanyutkan limbah anorganik maupun limbah yang mengendap di dasar danau Singkarak," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Ahli DPRD M. Nurnas mengatakan, apabila limbah yang ada menumpuk akan mengendap dan menjadi sedimen, sehingga untuk mengeluarkan sedimentasi butuh biaya besar.
"Untuk membenahinya sehingga kondisi danau normal kembali seperti biasa hal yang lebih efektif dilakukan adalah mengeluarkan sedimen-sedimen itu," paparnya.
Untuk mengeluarkan sedimen di Danau Singkarak membutuhkan dana yang besar. Hal ini mengingat luasnya danau.
"Permasalahan ini perlu dikoordinasikan dengan pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat. Apalagi mengingat Danau Singkarak berada di bawah kewenangan pemerintah pusat," ujarnya. (t2)