PADANG -- Kepala UPT BKSDA Sumatera Barat (Sumbar), Hartono menegaskan kalau di kawasan hutan provinsi ini tidak ada kegiatan pembalakan liar skala besar.
"Intinya, kita tidak memungkiri adanya kegiatan ilegal logging, dan kami beberapa waktu lalu juga ada menangkap pelaku pembalakan liar ini. Tapi kegiatan ilegal yang dilakukan itu tidak dalam kuantitas yg besar. Hanya mobil-mobil kecil," kata Hartono di sela pemberian bantuan dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut) ke korban terdampak banjir bandang di Komplek Griya Permata, Tabiang Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, Rabu (10/12).
Lebih lanjut dia mengungkapkan, setelah pihaknya melakukan peninjauan lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Palembayan dan Kuranji melalui citra satelit resolusi tinggi, tutupan lahan tergolong masih bagus. Namun walau begitu pihaknya akan mengkaji lebih lanjut untuk memastikan penyebab dari banjir bandang yang mengangkut puluhan kayu gelondongan.
"Kajian sementara, kayu-kayu itu merupakan material yang menumpuk karena longsor, dan ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, tumpukan kayu itu ikut hanyut bersama derasnya arus sungai," kata Hartono.
Selain itu, Hartono juga menyampaikan bahwa pihak dari Kemenhut kembali menyerahkan bantuan kepada warga di Perumahan Griya Permata, setelah sehari sebelumnya pihaknya juga menyalurkan bantuan sembako ke kawasan ini.
"Untuk hari kedua ini Kemenhut menyerahkan bantuan berupa karpet tidur sebanyak 74 buah. Selain juga bantuan makanan dan lainnya," jelas Hartono.
Dia pun berharap bantuan ini dapat meringankan beban dari para korban terdampak banjir bandang. "Kami turut prihatin dengan musibah ini," ujarnya.
Ditambahkan juga oleh Anton Sudarwo selaku Bagian Rehabilitasi Balai Pengelolaan Aliran Sungai Kemenhut mengatakan bahwa dari kajian cepat yang dilakukan, terlihat memang tutupan lahan di DAS Kuranji masih bagus.
Menurutnya, dari kajian itu bencana banjir bandang yang terjadi pun selain diakibatkan intensitas hujan yang selama lima hari berturut-turut di atas 80 meter, juga karena tekstur tanah jenis Kambisol, yang teksturnya berpasir.
"Ketika hujan banyak, (tanah kambisol) cepat menyerap air, tapi tidak mampu menahan. Itu masih kajian sementara karena selanjutnya akan dipastikan kembali apa penyebab ada kayu gelondongan yang hanyut terbawa arus banjir," jelasnya.
Sementara itu, untuk rehabilitasi kawasan DAS, Kuranji juga masuk ke dalam kawasan prioritas rehabilitasi dari 15 DAS yang masuk.
"Ada seribu lebih DAS yang kami pantau. 15 diantaranya masuk ke dalam daftar prioritas rehabilitasi. DAS Kuranji masuk sebagai kawasan yang perlu rehabilitasi," katanya.
Proses rehabilitasi ini, katanya, selain dengan penanaman pohon juga bisa dilakukan dengan membangun dam.
Selain mendistribusikan bantuan, Kemenhut juga menurunkan petugas Manggala Agni untuk membantu warga membersihkan kawasan pemukiman yang masih tergenang lumpur.
Tampak juga puluhan petugas Manggala Agni ikut berjibaku membersihkan kawasan perumahan itu dari lumpur. Alat juga satu alat berat yang dikerahkan untuk mengangkut lumpur.
"Ini sudah empat hari kami di sini, pas pertama sampai lumpur tanah ini se-dada," kata salah seorang anggota Manggala Agni dari Riau. Diketahui petugas Manggala ini didatangkan dari beberapa provinsi tetangga, seperti Riau, Jambi dan Rengat. (wy/sgl)