Faktual dan Berintegritas


Ilustrasi foto Merdeka.com

PADANG, Swapena -- Masyarakat Kota Padang kehilangan kesempatannya untuk menyaksikan kapal KRI Dewaruci berlayar. Pasalnya, Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek menyampaikan perubahan rute Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Rempah 2021 dari 13 titik, termasuk di dalamnya Teluk Bayur, Padang, menjadi hanya 7 titik.

Hal ini disampaikan via zoom meeting oleh koordinator Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Rempah Kemdikbudristek Yayuk dalam Rapat Lanjutan stakeholder terkait Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 di Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Jumat (18/6).

Rute yang akan dilalui yaitu dari Surabaya-Makassar-Banjarmasin-Tanjung Uban-Jakarta-Semarang dan berakhir di Benoa.

Rapat dihadiri Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Sumbar, Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, TNI AL, Biro Administrasi Pimpinan, dan Dinas terkait dari beberapa kabupaten/kota di Sumbar.

Melihat perkembangan keadaan dan mendapat masukan dari TNI AL supaya rute yang awalnya 13 titik, di Indonesia Timur sampai ujung barat dievaluasi. Karena mengingat usia KRI Dewaruci yang sudah tua dan belajar dari kejadian KRI Nanggala, sehingga salah satu hasil evaluasi yaitu kapal KRI Dewaruci tidak berlayar di Indonesia timur pantai barat Sumatera.

Meski demikian, masyarakat Padang untuk tidak bersedih dan tetap melaksanakan rangkaian kegiatan terkait lainnya. Karena tujuannya adalah menghadirkan nuansa kebaharian rempah dalam pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Rempah.

Sebagai pengobat kesedihan, masyarakat Sumbar khususnya Teluk Bayur, Padang tetap bisa menyaksikan event di tiap titik singgah KRI Dewaruci melalui livestreaming dan mengikuti rangkaian kegiatan langsung lainnya.

Keputusan perubahan rute tersebut disepakati dengan pelayaran yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan bagi TNI AL dan putra putri terbaik nusantara yang dibawa.

Perlu diketahui bahwa jalur rempah telah menciptakan simpul-simpul ke Indonesian antar wilayah di Nusantara dan menempatkan Indonesia sebagai wilayah strategis dalam perdagangan dunia. Dan Sumatera Barat mempunyai sejarah jalur rempah-rempah yang sangat penting.

"Jujur, kami sedih mengetahui hal ini karena sudah mempersiapkan berbagai hal untuk singgahnya kapal KRI Dewaruci ini di Teluk Bayur, tapi karena sudah diputuskan maka kami terima. Ini juga demi keselamatan juga," ucap Kepala Bidang Sejarah, Nilai Tradisi dan Adat Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar Fadhli Junaidi.

Fadhli juga menyampaikan tetap akan mengadakan rangkaian kegiatan yaitu pre-event pada Juli dalam bentuk Workshop dan Bimtek, dan event pada 23 hingga 26 Agustus. "Sedih memang, tapi semangat kita harus tetap dijaga untuk mengangkat ekosistem rempah di Indonesia," ucapnya

Terakhir, dalam rapat disampaikan bahwa kegiatan muhibah tetap dilaksanakan bersamaan dengan peringatan ulang tahun Sumbar, Pekan Kebudayaan daerah, Hari Kesaktian Pancasila, dan peringatan ulang tahun Teluk Bayur. (kmf)

 
Top