Faktual dan Berintegritas

 


PADANG, Swapena – Para pengurus Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Provinsi Sumatera Barat mengikuti tes kebugaran di Balai Kesehatan dan Olahraga Masyarakat (BKOM) Padang. Tes kebugaran ini diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kebugaran seseorang.

“Bapak ibu pengurus Lembaga Lanjut Indonesia Sumatera Barat, sehat beda dengan bugar. Sehat belum tentu bugar. Untuk itu, kita lakukan tes kebugaran bagi bapak dan ibu,” ujar Kasi Kesehatan Olahraga Masyarakat UPTD BKOM dan Pelkes Sumbar, Ali Akbar SKM, M.Kes, Selasa (22/6).

Ali Akbar menjelaskan bahwa sehat itu adalah sehat jasmani, rohani dan sosial. Sementara bugar adalah kondisi dimana setelah melakukan olahraga atau aktifitas sehari-hari tanpa kelelahan. Jika sedikit beraktifitas sudah mengalami kelelahan, maka tubuh kita tidak bugar.

Dikatakan Ali Akbar dalam mengikuti tes kebugaran ini, para pengurus LLI Sumbar mengisi formulir tentang kondisi fisik yang bersangkutan. Pertanyaan dalam daftar harus diisi dengan penuh kejujuran, sesuai kondisi tubuh masing-masing. 

Setelah itu, peserta diukur tensi, tinggi dan berat badannya. Lalu dokter mengecek apakah mereka bisa mengikuti tes atau tidak. Makanya dari sekian banyak pengurus yang hadir, hanya 12 orang yang bisa mengikuti tes kebugaran.

Untuk tes kebugaran ini, kata Ali Akbar, peserta wajib mengikuti pemanasan. Pemanasan dimaksudkan agar peserta tidak mengalami cedera nantinya. Tes kebugaran yang dilaksanakan adalah Tes daya tahan jantung dan paru-paru untuk mengukur kemampuan dalam memakai jantung dan paru-paru secara efektif dan efisien. Fungsinya, buat memasok oksigen dan energi saat melakukan suatu aktivitas fisik.

“Untuk para lansia, maka kita melakukan tes 6 menit. Dalam waktu enam menit tersebut, pengurus LLI yang ikut tes diperbolehkan lari atau jalan cepat. Lalu kita ukur berapa jarak yang mampu ditempuh mereka dalam waktu yang telah ditentukan itu,” katanya lagi. 

Usai lari selama enam menit, peserta mengukur denyut nadi masing-masing selama satu menit. Hasilnya dikali empat, terus dikurangkan dengan umur masing-masing. “Dari jarak yang berhasil ditempuh serta hasil akhir dari pengukuran denyut nadi kali empat dikurangi umurnya , maka didapatlah berapa tingkat kebugaran seseorang,” tegasnya.

Keuntungan dari mengetahui tingkat kebugaran ini, seseorang bisa mengetahui aktivitas apa saja yang bisa dilakukannya sesuai tingkat kebugaran tubuhnya saat itu. Sebab jika dipaksakan beratifitas saat tubuh tidak bugar, maka bisa fatal akibatnya. Bisa cedera. 

Wakil Ketua LLI Sumbar, Parlagutan Nasution, menyatakan apresiasinya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Sumbar lewat UPTD BKOM dan Pelkes dalam tes kebugaran terhadap Pengurus LLI, Panitia HLUN ke-25 tingkat Sumatera Barat dan Kapesos Sumbar. Tes Kebugaran ini dilaksanakan agar para pengurus LLI Sumbar bisa menularkannya kepada para lansia di Sumatera Barat.

“Terima kasih kami ucapkan atas fasilitasi Dinas Kesehatan Sumbar terhadap terlaksanaanya tes kebugaran ini. Dari tes ini, kami tahu bagaimana tingkat kebugaran masing-masing dan apa upaya yang harus dilakukan sesuai tingkat kebugaran tubuh kami,” ujarnya (mkd)

 
Top